Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Tomo menunggu penghulu

Tomo & son sebagai independent surveyor ditunjuk menjadi agen lloyd's register of shipping, karena dianggap kerjanya baik.(eb)

14 Juli 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

ADA alasan bagi manajemen PT Tomo & Son Ltd. jika bulan Juli ini "merasa senang". Independent surveyor itu, yang pernah memberikan rekomendasi bahwa Tampomas II masih pantas dibeli dan layak dipakai, bakal dituniuk menjadi agen Llyod's Register oi Shipping di sini. "Kami sudah saling setuju untuk kawin, tinggal menghadapi penghulu saja," ujar Harsoye Tomo, pendiri dan presiden direktur Tomo & Son. Sesudah terikat tali perkawinan, Llyod's nantinya, harus menggunakan jasa Tomo dan ia ingin berhubungan dengan pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 1977 mengenai keharusan perusahaan asing punya agen di sini. Untuk pemberian jasa semacam itu, Tomo bakal memperoleh upah (retainel fee), yang besarnya sedang dirundingkan. Sudah sejak 1967, sesungguhnya, kedua pihak itu menggalang kerja sama memberikan jasa pensurveian kapal. Tomo mula-mula ditunjuk sebagai non-exclusive surveyor untuk Lloyd's di sini, yang bekerja melakukan klasifikasi kapal, dan mendapat upah berdasarkan volume pekerjaan. Sebagai surveyor, Tomo juga memberikan jasa pengawasan, penilaian, penelitian kerusakan kapal, dan penelitian rencana pembelian sebuah kapal. Dan sejauh ini hasil pekerjaannya, oleh B.B. Girling, manajer Llyod's untuk Asia Timur di Singapura, dianggap "baik". Klasifikasi sebuah kapal, yang kira-kira mirip dengan masa uji petik untuk kendaraan komersial itu, biasanya berlaku selama empat tahun - dengan pemeriksaan tahunan. Tapi, kalau sebuah kapal mendadak mengalami kecelakaan atau kerusakan, maka menjadi kewajiban surveyor kemudian untuk memberikan saran perbaikan apa saja yang harus dilakukan agar kapal itu kembali pada kelasnya semula. Dari memberikan jasa semacam itulah Tomo memulai usahanya sebagi "tukang survei" eksklasif kapal dan mesin, pada 1960, mewakili - kepentingan Bureau Veritas, Prancis. Sebagai pemberi klasifikasi, Bureau Veritas, yang memegang sekitar 60% klasifikasi kapal berbendera Indonesia, saat itu merupakan saingan berat Lloyd's, yang hanya memegang 5%. Tapi, ketika 1965 pemerintah mewajibkan kapal lokal mengklasifikasikan diri pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI), kegiatan Tomo anjlok tajam. Itulah yang kemudian mendorong Tomo - tamatan The Institute of Naval Architecture, Tokyo - mendirikan perusahaan jasa sendiri. Tapi tahun 1971, Tomo, yang mengklasifikasikan kapal 75% dari Llyod's, mendapat pukulan lagi ketika Lloyd's membuka perwakilan di sini. "Kami ingin punya cabang sendiri di setiap tempat, selama itu memungkinkan ," Girling memberikan alasan. Sementara itu, Kemal Idris, presiden komisaris Paramuda Jaya, yang sejak 1977 mendapat bantuan teknis Lloyd's untuk jasa offshore platform dan perlengkapan industri perminyakan, mengaku kaget dengan penunjukan Tomo & Son sebagai agen eksklusif Lloyd's di sini. Dia mengaku tak pernah menodai perjanjian bahkan patuh membayar upah untuk bantuan teknik yang diberikan Lloyd's, sebesar US$ 3 juta selama itu. "Saya akan protes keras pada mereka, karena penunjukan Tomo itu menyebabkan kita tidak ada artinya," kata bekas Pangkostrad berpangkat letnan jenderal (purnawirawan) itu. Dari London, W.T. Leadbetter, sekretaris Lloyd's, mengkonfirmasikan bahwa Tomo hanya ditunjuk sebagai agen eksklusif untuk klasifikasi perkapalan (marinne works). Sedangkan inspeksi di bidang offshore platform dan perlengkapan industri perminyakan tetap dipegang Paramuda Jaya. Tapi, ketika Benyamin Idris, presiden direktur Paramuda, minta jaminan bahwa bidangnya tak dimakan, "Lloyd's tidak memberikan jaminannya." Keributan, tentu, akan terjadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus