PEKAN ini, tepatnya 23 Januari, Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) genap berusia dua tahun. Untuk merayakannya, TPI mengemas aneka acara. Ada kuis Mitra Media (didukung artis Dede Yusuf, Nia Zulkarnaen, dan Dono Warkop). Ada Ulangtahun Gaya Bintang (Mien Uno, keluarga Marissa Haque, dan Didi Petet). Dan terselip di antara acara serba artis itu adalah Jumpa Pelajar Indonesia. Keriaan itu berlangsung sejak 17 hingga 25 Januari, dengan puncak acara pada 23 Januari di Jakarta Hilton Convention Centre (JHCC). Acara di JHCC pukul 22.00 sampai 24.00 itu, menurut Direktur Operasi TPI Fahmi Alatas, akan disiarkan langsung. Maka, khusus hari itu, TPI menambah siaran, sebab biasanya TPI off-air pukul 21.00. Namun, tak semua penonton bisa me- nyaksikan acara ini, hanya pemirsa di kawasan Jakarta-Bogor- Tangerang-Bekasi dan pemilik antena parabola di luar Jakarta. Bahkan, di Jakarta, tak semua pemirsa bisa menonton siaran malam TPI itu. Rumah yang dikelilingi gedung bertingkat tak bakal bisa menangkap siaran TPI ini. Soalnya, kata Fahmi, antena pemancar setinggi 47 meter di pusat siaran TPI Pondok Gede, Jakarta Timur, tak boleh dibikin lebih tinggi karena letaknya berdekatan dengan lapangan udara Halim Perdanakusuma. Itu sebabnya TPI akan memindah stasiun peman- carnya. Pada ulang tahun kedua ini, layak dievaluasi format siaran pendidikan TPI. Pada seminar televisi di Jakarta beberapa waktu lalu, misalnya, Manajer Program TV-3 Malaysia Abdul Hamid Mohammed mempertanyakan kriteria pendidikan televisi swasta ini. Sebab, di mana pun, yang namanya televisi pendidikan tidak pernah menyiarkan iklan seperti TPI. Juga karena kecilnya porsi siaran pendidikan dalam seluruh masa siaran TPI. Hanya dua jam dari delapan jam siaran siang. Sedangkan empat jam siaran malam seluruhnya diisi acara hiburan seperti film, sinetron, atau lawak. Menurut Fahmi, TPI belajar dari kegagalan televisi ABC Australia. Televisi itu mandek karena tak mampu membiayai program pendidikannya. Maka, TPI menggandengkan acara pendidikan, hiburan, dan iklan. ''Mungkin model TPI akan menjadi terobosan bagi masalah educational broadcast,'' kata Fahmi. Sri Pudyastuti R. dan Sri Wahyuni
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini