UNTUK pertama kalinya televisi swasta memancarkan siaran dari luar Pulau Jawa. Inilah AN-Teve yang punya basis di Lampung. ''Mulai tet tanggal 1 Januari, tapi peresmiannya baru akhir bulan ini,'' tutur Presiden Direktur AN-Teve, Agung Laksono. AN-Teve adalah usaha kongsi antara PT Hasmuda Internusa Perdana milik Agung Laksono dan PT Bakrie Investindo milik keluarga Bakrie. Gabungan usaha yang lantas dinamakan PT Cakrawala Andalas Televisi ini menanam modal pertamanya sejumlah Rp 8 milyar. Untuk menekan biaya operasional, AN-Teve mengadakan kerja sama dengan dua televisi lokal, yakni CBS (Cakrawala Bumi Sriwijaya) di Palembang dan Sanitia Mandara Televisi di Yogya- karta. Namun stasiun kedua televisi lokal ini masih sedang diba- ngun. Stasiun AN-Teve sendiri, di Desa Sukadanahan, belum selesai pembangunannya. Peralatan studionya pun belum lengkap. Agung mengemukakan, pola siaran AN-Teve akan seperti Star-TV Hong Kong. Mengutamakan acara-acara hiburan, musik, film, dan komedi. Selain itu menyajikan acara mimbar agama, informasi berita ilustratif, dan peristiwa olah raga. Melalui acara-acara ini Agung berharap mendapat iklan sebanyak-banyaknya karena, ''Itulah satu-satunya sumber pemasukan kami.'' Tapi bisakah televisi yang berbasis nun jauh di sana meraup iklan? ''Terus terang, Lampung bukan sebuah sentra ekonomi yang daya beli masyarakatnya tidak besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Medan,'' kata Ketua P3I (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) Yusca Ismail. Tapi ia yakin AN-Teve tetap punya kemungkinan berkembang, asalkan para manajernya rajin mengadakan riset. ''Selama ini kelemahan televisi swasta adalah kurangnya mengadakan riset. Karena itu sering melempar mata acara yang ternyata tak disukai,'' kata Yusca. Menurut General Manager Biro Iklan Perwanal itu, perusahaan mana pun akan bersedia memasang iklan ke media yang punya banyak pemirsanya. Hal lain yang perlu dilakukan AN-Teve adalah menggali potensi lokal. Misalnya, pada musim libur banyak wisatawan berdatangan ke Lampung. Mengantisipasi ini, AN-Teve harusnya menggali ke iklan hotel, restoran, dan tempat-tempat wisata. Saat ini siaran AN-Teve hanya menjangkau radius 70 km. Namun kapasitas ini masih akan dikembangkan. Kelak AN-teve akan mampu menjangkau seluruh Provinsi Lampung, Jawa Barat, dan Pulau Seribu. Selain itu AN-Teve juga menyalurkan acaranya melalui satelit Palapa B4-9V. AN-Teve bahkan akan go national suatu ketika. ''Kami tidak mau menjadi televisi yang berwarna daerah. Meskipun di- pancarkan dari ujung selatan Sumatera, kami ingin tetap berwarna nasional,'' kata Manajer Stasiun AN-Teve Hasnah Mania Rosa kepada Kolam Pandia dari TEMPO. Kalau AN-Teve bisa menjadi ''televisi swasta nasional,'' AN- Teve harus mampu bersaing dengan televisi-televisi swasta pendahulunya, seperti RCTI, TPI, dan SCTV. ''Kalau sudah banyak pilihan seperti itu televisi swasta akan terdesak untuk betul-betul meningkatkan mutu acaranya. Hanya dengan cara ini iklan akan mudah mengalir,'' kata Yusca. Masih perlu ditunggu, mampukan AN-Teve menerobos berbagai tantangan itu. Leila S. Chudori dan Ardian T. Gesuri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini