Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penjualan jaket bekas di wilayah Bandung, Jawa Barat, seperti di Pasar Induk Gedebage, meningkat seiring dengan udara dingin yang melanda wilayah tersebut. Suhu udara dingin di wilayah Bandung bahkan bisa mencapai 18 hingga 16 derajat Celsius pada dinihari hingga pagi hari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anton, seorang pedagang jaket di Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung, mengungkapkan, sejak cuaca dingin melanda kawasan ini, dalam sehari dirinya bisa menjual hingga 10 potong jaket bekas.
"Kalau hari biasanya hanya habis tiga hingga lima potong jaket, tapi kalau sekarang, yang kondisi suhu Bandung yang saat ini dingin, alhamdulillah bisa menghabiskan 10 potong jaket, bahkan lebih dalam seharinya," kata Anton, Selasa, 17 Juli 2018.
Menurut dia, biasanya pembeli mencari jaket hangat yang tebal buatan Korea dan Jepang. Satu jaket bekas dijual dengan harga yang beragam, yakni mulai Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu, sesuai dengan kualitas kain dan model jaketnya.
Sedangkan jaket tebal buatan Korea atau Jepang dengan bahan bulu angsa bisa dijual Rp 40 ribu hingga Rp 500 ribu. "Alhamdulillah, cuaca dingin ini ada berkahnya buat saya. Bulan ini ada peningkatan omzet penjualan-lah," ujar Anton.
Pedagang lain, Yana, mengungkapkan, selain membeli jaket bekas, para pembeli membeli baju hingga celana bekas yang berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 30 ribu per potongnya.
"Memang mengalami peningkatan pembeli. Saat ini jaket yang dicari bahan parasut dan bahan kain yang diimpor dari luar," kata Yana.
ANTARA