Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seniman Nyoman Nuarta menyatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyetujui desain Istana Kepresidenan untuk Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur. Ia menyampaikan hal tersebut dalam postingan di Instagram @nyoman_nuarta pada hari ini, Kamis, 6 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lewat video pendek yang diunggahnya, ia menunjukkan desain istana yang dipresentasikan di hadapan Jokowi pada Senin lalu. "Cuplikan Presentasi Istana IKN dihadapan Bapak Presiden," tulis Nyoman Nuarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Nyoman Nuarta pada Selasa, 4 Januari 2022, juga sudah mengunggah foto desain istana kepresidenan di media sosial Instagramnya. "Desain ISTANA IKN , yg telah final disambut dgn sukacita, dan telah disetujui Presiden , Gambar sewaktu saya mendapat undangan presentasi di Istana MERDEKA tgl 3 januari,bersama Mensesneg ,Men PUPR, dan Ibu Dirjen Cipta Karya," tulisnya.
Oleh karena itu, Nyoman Nuarta mengampaikan terima kasih atas seluruh dukungan kepada dirinya agar bisa menciptakan karya orisinil dan tidak dipengaruhi kaidah-kaidah arsitek kolonial. Di hari yang sama, ia juga mengunggah foto desain istana kepresidenan dari pandangan burung. Seperti halnya pada postingan sebelumnya, foto desain itu juga disukai hingga 4 ribuan warganet.
Keesokan harinya, pada Rabu, 5 Januari 2022, Nyoman Nuarta kembali mengunggah foto desain istana kepresidenan dari sudut yang berbeda.
"Waduh saya harus bilang apa ya dengan dukungan Anda-Anda yg luar biasa kecuali saya berjanji akan melimpahkan seluruh kemampuan saya untuk bisa sekuat tenaga untuk mewujudkan mimpi Indonesia memiliki Istana Negara yang unik indah nyaman beda dengan istana-istana yang ada didunia, dan bisa menjadi ikon, dengan demikian pariwisata akan berkembang pesat," tulis Nyoman Nuarta.
Nyoman Nuarta adalah salah satu pemenang sayembara Istana Garuda Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur. Desain burung Garuda di Istana Negara di Ibu Kota Baru yang dibuatnya sebelumnya viral di media sosial pada tahun lalu.
Saat itu tak sedikit pihak mengkritik hasil karya Nyoman Nuarta yang berbeda 180 derajat dengan desain arsitek yang memenangkan sayembara IKN tahun lalu. Asosiasi arsitek juga menolak ide tersebut karena bangunan simbol negara tidak boleh dibangun oleh pematung.
Soal pro-kontra desain Istana Negara buatannya, Nyoman Nuarta mengaku hanya gambarnya yang paling siap diajukan. Ia menjelaskan, desain Istana Negara berlambang burung Garuda diselesaikan hanya dalam tempo 12 hari.
Awalnya Nyoman Nuarta terlibat dalam sayembara istana negara di Ibu Kota baru karena Kementerian PUPR sebelumnya mengundangnya bersama 20 orang arsitek lainnya. Namun, hanya lima orang yang hadir untuk mengikuti Rapat Koordinasi Persiapan sayembara di Kawasan Inti Pusat Pemerintah IKN.
Kelima orang arsitek itu kemudian diberi waktu 12 hari untuk menyelesaikan 12 desain IKN seperti istana, Gedung DPR, kantor Kementerian, tempat ibadah dan bangunan lainnya. Selanjutnya dipresentasikan kembali dalam bentuk video pendek.
"Saat presentasi, saya melihat yang peserta lain tidak rampung, hanya pre-desain saya yang rampung dan paling siap," kata Nyoman Nuarta, akhir Maret 2021 lalu.
Adapun Nyoman Nuarta dan timnya merancang bangunan istana negara baru dengan bentuk burung garuda membentangkan sayap bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah garuda yang telah menjadi kesepakatan suku di Indonesia sebagai lambang negara.
Panjang bentangan sayap burung garuda itu 200 meter, lebar 30 meter, dan tingginya 76 meter. “Ini agak simbolik kalau peletakan batu pertama tahun ini HUT RI ke-76,” kata Nyoman Nuarta.
Gedung Istana itu nantinya akan terdiri dari 8 lantai seluas 4 hektare. Adapun luas bangunannya 38 ribu meter persegi. Ditambah bangunan lain di kompleks Istana itu luasnya sekitar 10 hektare. “Area lahan 32 hektare, nggak besar,” ujarnya. Bangunan selain Istana negara itu menurutnya seperti kantor Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, dan Kantor Staf Presiden.
Kantor-kantor itu sejauh ini masih dihitung kebutuhan ruangnya. Masa pandemi yang belum jelas kapan berakhir mengubah kalkulasi luas kantor karena ada pertimbangan menjaga jarak orang 1,5 meter.
Selain itu, disediakan ruang rapat besar untuk Presiden dan para menterinya serta ruang presentasi. Adapun pelataran di depan Istana dialokasikan sebagai tempat pameran usaha mikro kecil dan menengah. “Saya ingin Istana itu harus wibawa tapi tetap ramah dengan masyarakat,” katanya.
Fasad atau bagian muka gedung Istana di IKN itu diberi cangkang dengan konsep hijau. “Sirip-sirip vertikal yang dipasang menjadi semacam sun screen,” ujar Nyoman Nuarta. Fungsinya agar sinar matahari tidak langsung menerpa kaca gedung sehingga tidak terjadi radiasi. Kebutuhan ruang yang nyaman menurutnya bersuhu 22-26 derajat Celcius.
BISNIS | ANWAR SISWADI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.