Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Virus Corona, DPR Minta Pintu Masuk di Pelabuhan Diawasi

DPR meminta Kemenhub meningkatkan pengamanan di sejumlah pelabuhan dan bandara menyusul merebaknya wabah corona di Wuhan, Cina.

28 Januari 2020 | 11.34 WIB

Dari kiri: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar  saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Dari kiri: Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar saat mengikuti rapat terbatas di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 16 Desember 2019. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi V DPR RI Lasarus meminta Kementerian Perhubungan meningkatkan pengamanan di sejumlah pelabuhan dan bandara menyusul merebaknya wabah corona di Wuhan, Cina. Lasarus mengatakan pemerintah mesti fokus pada langkah-langkah preventif yang dapat dilakukan dalam waktu dekat.

"Saya harap semua pintu masuk dan keluar (Indonesia) disediakan alat pemindai agar terdeteksi siapa saja yang terduga terinfeksi virus," ujar Lasarus dalam rapat dengar pendapat di komleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020. DPR

Politikus PDIP itu mengimbuhkan, pemerintah harus waspada lantaran saat ini persebaran virus corona di Cina belum reda. Adapun virus yang masih terus diteliti asal-muasalnya ini telah menginfeksi sedikitnya 2.744 orang. Komisi Kesehatan Nasional Cina mencatat 80 korban meninggal karena terjangkit corona.

Menjawab permintaan DPR, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui bahwa wabah corona merupakan ancaman serius dan tengah menjadi perhatian pemerintah. Ia menjelaskan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kementeriannya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi masuknya virus itu ke Tanah Air.

"Dari koordinasi itu, kami menghasilkan rekomendasi untuk melakukan pengamatan, pengawasan, dan deteksi dini terhadap pelabuhan dan bandara," ujar Budi Karya.

Di sisi penerbangan, Budi Karya menjelaskan saat ini perjalanan pesawat dari dan menuju Kota Wuhan, Cina, telah ditutup untuk sementara. Kebijakan itu menyesuaiakan Notam penerbangan internasional yang terbit pada pekan lalu.

Notam penerbangan internasional bernomor G0108/20 menyebutkan bahwa Bandara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate kecuali untuk kondisi darurat.
Kebijakan ini berlaku mulai 23 Januari 2020 pukul 11.00 UTC atau 18.00 WIB waktu Indonesia hingga 2 Februari mendatang.

Meski begitu, Budi Karya menjelaskan penutupan penerbangan belum diberlakukan untuk kota-kota lain di Cina selain Wuhan. "Karena belum ada rekomendasi dari WHO (World Health Organization). Negara-negara lain juga belum menutup penerbangannya ke Cina," tuturnya.

Ihwal penjagaan bandara dan pelabuhan, Budi Karya menyebut operator telah memasang alat pendeteksi yang diminta oleh legislator. Alat itu telah berfungsi sejak peringatan penyebaran virus corona digaungkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, ia bergabung dengan Tempo pada 2015. Kini meliput isu politik untuk desk Nasional dan salah satu host siniar Bocor Alus Politik di YouTube Tempodotco. Ia meliput kunjungan apostolik Paus Fransiskus ke beberapa negara, termasuk Indonesia, pada 2024 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus