Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Virus Corona, Muatan Kapal Kargo Asal Cina Anjlok 10 Persen

Sejak awal pekan ini, wacana untuk melarang impor hewan hidup dari Cina telah mencuat seiring meluasnya wabah Virus Corona.

6 Februari 2020 | 16.54 WIB

Kapal kargo melakukan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tujuh langkah untuk mengurangi waktu bongkar muat, di antaranya dengan mempercepat proses pengeluaran barang impor di pelabuhan, perbaikan TIK, dan penyederhanaan perizinan dari 124 izin di 20 kementerian dan lembaga menjadi 20 izin. TEMPO/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kapal kargo melakukan bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, 27 Agustus 2015. Tujuh langkah untuk mengurangi waktu bongkar muat, di antaranya dengan mempercepat proses pengeluaran barang impor di pelabuhan, perbaikan TIK, dan penyederhanaan perizinan dari 124 izin di 20 kementerian dan lembaga menjadi 20 izin. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Volume barang impor yang diangkut kapal kargo dari Cina ke Indonesia mulai menurun akibat wabah Virus Corona. Ketua Umum Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA) Carmelia Hartoto menyebut situasi ini tampak pada keterisian ruang muat kapal yang mulai berkurang, khususnya para produk pangan impor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Memang, kata Carmelia, larangan baru akan diberlakukan pada impor hewan hidup asal Cina. “Akan tetapi, importir juga berhati-hati untuk impor bahan pangan lainnya, karena khawatir tidak ada yang beli di sini (Indonesia),” ucapnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis, 6 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Carmelia, penurunan keterisian terjadi hingga 10 persen. Hanya saja, asosiasi belum bisa mengkalkulasikan berapa besar dampak bagi seluruh pelayaran nasional. “Terlebih perlu diketahui, kegiatan pelayaran ekspor impor Indonesia masih didominasi oleh pelayaran asing,” kata dia.

Sejak awal pekan ini, wacana untuk melarang impor hewan hidup dari Cina telah mencuat. Namun, sampai kemarin, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Fadjar Sumping Tjatur Rasa Indonesia belum secara resmi menghentikan sementara impor hewan dan produk hewan dari negara tersebut. 

Kementerian Pertanian rupanya masih menunggu hasil analisis risiko dan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE). "Negara-negara seluruh dunia dan juga badan-badan dunia seperti WHO, OIE, FAO, WTO, CDC dan lainnya tengah melakukan kajian ilmiah yang nantinya akan dibagikan ke negara-negara sebagai dasar," ucap Fadjar dalam pesan tertulis, Rabu, 5 Februari 2020.

Tempo mencoba mengkonfirmasi penurunan volume impor ini kepada Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Sampai berita ini diturunkan, Bea Cukai masih memantau data barang yang mereka kumpulkan. “Sebentar kami cek,” kata juru bicara Bea Cukai, Deni Surjantoro.

Fajar Pebrianto

Meliput isu-isu hukum, korupsi, dan kriminal. Lulus dari Universitas Bakrie pada 2017. Sambil memimpin majalah kampus "Basmala", bergabung dengan Tempo sebagai wartawan magang pada 2015. Mengikuti Indo-Pacific Business Journalism and Training Forum 2019 di Thailand.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus