Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo memastikan bakal meresmikan Light Rail Transit atau LRT Jabodebek pada 26 Agustus 2023 mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadirnya LRT Jabodebek tentu semakin menambah variasi moda transportasi publik di Jakarta. Sebelumnya, Jakarta telah memiliki moda transportasi sejenis yang dikenal dengan nama LRT Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain LRT, Jakarta juga memiliki moda transportasi serupa yang bernama MRT atau Mass Rapid Transit.
Sejak awal beroperasi, baik LRT maupun MRT keduanya sama-sama telah menjadi transportasi publik andalan masyarakat. MRT dan LRT dibangun dengan tujuan untuk mengangkut banyak orang dengan ruang jangkau dalam kota atau lintas kota dengan jarak dekat.
Kendati demikian, terdapat perbedaan antara LRT dan MRT. Lantas, apa perbedaan LRT dan MRT? Berikut informasi mengenai perbedaannya mulai dari kecepatan hingga kapasitas penumpang.
Perbedaan LRT dan MRT
1. Kapasitas Penumpang
Perbedaan pertama dari LRT dan MRT adalah dari segi kapasitas penumpang. Berdasarkan daya angkutnya, MRT memiliki kapasitas yang lebih besar daripada LRT.
MRT mampu mengangkut penumpang hingga 1.950 penumpang. Sedangkan, LRT hanya mampu membawa 600 penumpang di dalamnya.
2. Jumlah Gerbong
Dari segi gerbong, LRT memiliki gerbong yang lebih sedikit dibandingkan dengan MRT. LRT umumnya terdiri dari 2 hingga 4 gerbong. Sedangkan MRT memiliki gerbong yang lebih panjang yakni terdiri dari 6 gerbong.
Walaupun lebih kecil, keunggulan LRT ada pada kemampuannya mengangkut penumpang yang dihitung berdasarkan frekuensi perjalanannya dalam sehari. Frekuensi perjalanan tersebut tergantung pada jarak antar rangkaian kereta atau yang biasa dikenal dengan istilah “headway”.
3. Kecepatan
Perbedaan LRT dan MRT selanjutnya ada pada kecepatan. MRT biasanya beroperasi dengan kecepatan yang lebih tinggi. Sedangkan LRT memiliki kecepatan yang lebih rendah.
LRT sendiri mampu berjalan dengan kecepatan sekitar 90 km/jam. Sementara, MRT memiliki kecepatan hingga 110 km/jam.
4. Lintasan
MRT dapat beroperasi di lintasan layang (elevated track), lintasan tanah (at-grade track), maupun lintasan bawah tanah (underground track).
Lintasan MRT bawah tanah biasanya dibangun untuk menghindari bangunan atau jalan yang sudah ada. Sedangkan LRT umumnya lebih sering beroperasi di lintasan layang.
5. Sumber Daya Listrik
Pada dasarnya, MRT dan LRT tidak menggunakan lokomotif serta memanfaatkan listrik sebagai tenaga penggerak.
Dari sisi sumber daya listrik, sumber daya MRT berasal dari listrik di atas kereta atau biasa disebut Listrik Aliran Atas (LAA). Di sisi lain, LRT Jabodebek mengambil listrik dari bawah atau (Listrik Aliran Bawah).
6. Rel
Dari sisi rel, MRT memiliki sistem transportasi kereta yang berjalan pada sepasang rel sebagai elemen penggeraknya.
Di sisi lain, LRT menggunakan Listrik Aliran Bawah (LAB). LRT memiliki rel ketiga yang mengandung aliran listrik atau yang sering dikenal sebagai Third Rail.
7. Rute
Perbedaan LRT dan MRT yang terakhir ada pada rutenya. Seperti diketahui, LRT dibangun tidak hanya untuk beroperasi di wilayah Jakarta saja tapi juga menghubungkan Bogor, Depok hingga Bekasi.
Sementara itu, MRT memiliki rute yang lebih pendek. Saat ini, MRT memiliki rute dari Lebak Bulus hingga Bundaran HI.
Ananda Bintang Purwaramdhona | Moh. Khory Alfarizi | Rizky Dewi