Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA memberikan keterangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) perihal rencana transaksi penambahan setoran modal ke PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur (WTJJ) sebesar Rp18,99 miliar. Sebelumnya, BEI minta penjelasan ke WIKA lewat surat resmi pada 13 Desember 2024 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, mengatakan rencana transaksi tersebut telah disepakati lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) WTJJ pada 20 November 2024 lalu. Menurutnya, dana yang diperoleh akan digunakan untuk tambahan setoran modal kerja konstruksi proyek Sistem Penyediaan Air Minum Regional Jatiluhur sebesar Rp18.993.000.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di mana dengan diselesaikannya Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan SPAM Jatiluhur akan memberikan manfaat penyediaan air bersih bagi masyarakat Jakarta, Karawang, dan Bekasi,” kata Mahendra dalam keterangan di laman keterbukaan BEI, Rabu, 18 Desember 2024.
Mahendra mengatakan sampai saat ini proyek WTJJ telah mencapai progres konstruksi 100 persen. Rencananya commercial operating date pada Rabu, 18 Desember 2024 ini.
BEI juga meminta klarifikasi perihak risiko tidak tercapainya kinerja WTJJ seperti yang diharapkan. Mengenai itu, Mahendra mengatakan WIKA telah memastikan keandalan operasional WTJJ sesuai perjanjian Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) sehingga hasil investasi diharapkan dapat tercapai sesuai rencana bisnis awal.
Selain itu, menurutnya Perseroan secara berkala terus meninjau keandalan operasional dan hasil usaha WTJJ. “Perseroan juga melakukan peningkatan berkelanjutan dalam pengelolaan proyek tersebut,” kata dia.
Pada Rabu ini, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti SPAM Regional Jatiluhur 1, di wilayah Bekasi, Jawa Barat. Diana menyatakan anggaran pembangunan penyediaan air minum ini sebesar Rp 2 triliun, yang berasal dari proyek KPBU.
"Kalau sumber dana ini, sebenarnya ini adalah dengan KPBU unsolicited. Jadi tidak dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) murni," ujar Diana usai melakukan kunjungan SPAM Regional Jatiluhur 1, Bekasi, Jawa Barat pada Rabu, 18 Desember 2024.
Meskipun tidak menggunakan anggaran dari APBN, dia mengatakan, pemasangan pipa air ini tetap menggunakan anggaran negara. Diana berujar, penggunaan dana untuk pembangunan SPAM Regional Jatiluhur 1 di Bekasi ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat hingga kota. "Tetapi untuk pemasangan pipanya itu kita ada yang dengan menggunakan APBN. Jadi ini adalah kolaborasi. Dari masing-masing, dari DKI Jakarta, kemudian Bekasi, dan Kota Karawang," ucap dia.
Raihan Muzakki berkontribusi pada artikel ini.