Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Wijaya Karya Beton atau WIKA Beton berencana membangun pabrik baru di Kalimantan Timur. Pembangunan pabrik ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk membangun ibu kota baru di wilayah Kalimantan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Apalagi dengan ada wacana pindah ibu kota ke Kalimantan, tentu kebutuhan infrastruktur itu besar sekali. Dengan dana yang dipublikasikan pemerintah sekitar Rp 466 triliun, ada kemungkinan paling besar untuk infrastruktur," kata Direktur Keuangan WIKA Beton Imam Sudiyono di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu 21 Angustus 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Imam mengatakan, saat ini perusahaan telah memiliki lahan seluas 26 hektare yang siap digunakan sebagai lokasi pabrik. Pabrik tersebut juga berlokasi di wilayah Kalimantan Timur. Pabrik tersebut merupakan pabrik dengan jalur putar untuk memproduksi tiang pancang.
Adapun untuk membangun pabrik tersebut perseroan telah menyiapkan dana senilai Rp 100 miliar. Jika telah selesai dibangun, pabrik milik anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. tersebut bisa memproduksi sebanyak 60-100 batang tiang pancang per hari.
Hingga Juli 2019, WIKA Beton telah berhasil mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 3,92 triliun. Dengan adanya kontrak baru tersebut, total kontrak yang telah dimiliki perusahaan mencapai Rp 9,33 triliun. Dengan capaian itu, emiten berkode WTON ini optimis bisa memiliki target kontrak hingga Rp 14,5 triliun.
Sedangkan hingga, Juni 2019, WIKA Beton telah mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 165,3 miliar. Angka itu juga disumbangkan dengan total omzet penjualan produk WTON yang mencapai Rp 2,64 triliun.
Imam mengatakan, kendati Presiden Jokowi belum menjelaskan secara pasti lokasi ibu kota baru, saat ini perusahaan melakukan kajian terhadap topografi di wilayah Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan. Perusahaan juga berencana untuk melengkapi pabrik dengan dermaga untuk memudahkan pengangkutan produk. "Rencananya seperti itu, karena kebetulan tanahnya berdekatan dengan laut," kata dia.
DIAS PRASONGKO