Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Yang Perlu Disiapkan bila Ingin Buka Warung Angkringan

Meski bisa berdiri dengan modal kecil, angkringan mampu mendatangkan untung yang besar. Apa saja tips mendirikan bisnis angkringan agar untung?

9 Agustus 2022 | 11.07 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar
Warung nasi angkringan. Wikipedia/ANI SUSILOWATI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Angkringan kini menjadi usaha kuliner yang diminati. Angkringan adalah gerobak dorong untuk menjual berbagai macam makanan dan minuman dengan harga yang terjangkau. Jika warung angkringan umumnya ditemukan di Yogyakarta atau Solo, kini telah menjadi tren di kalangan anak muda di banyak daerah untuk lebih menghemat pengeluaran. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan adanya peluang emas tersebut, tak heran banyak orang ingin membuka bisnis angkringan sebab meski bisa berdiri dengan modal kecil, angkringan mampu mendatangkan untung yang besar. Apalagi di kota-kota yang masih sepi usaha angkringan sehingga dengan persaingan yang sedikit, tentu akan membuat potensi keuntungan menjadi cukup besar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lantas, apa saja tips mendirikan dan mengelola bisnis angkringan agar bisa terus untung? Berikut ulasannya. 

Siapkan modal 
Sebelum memulai, hal pertama yang perlu disiapkan tentunya modal usaha. Modal ini berkaitan dengan peralatan dan biaya bahan baku. Pada dasarnya, biaya tersebut dibedakan menjadi biaya tetap dan variabel. Dalam bisnis angkringan, biaya tetap biasanya berupa pembuatan gerobak dan peralatan masak. Sementara itu, biaya variabel meliputi biaya bahan makanan. Jika ingin merekrut karyawan, Anda juga perlu menyiapkan modal untuk upahnya. 

Pilih lokasi yang strategis 
Pemilihan lokasi menjadi hal yang vital bagi keberlangsungan usaha. Penting untuk diingat, sebelum memutuskan lokasi usaha, Anda perlu melakukan riset, seperti survei kompetitor dan target pasar. Dengan adanya riset tersebut, maka dengan mudah Anda dapat menentukan lokasi jualan. Pilih juga lokasi yang strategis untuk meningkatkan jumlah pembeli.

Lokasi yang paling tepat untuk membuka usaha ini adalah di sekitar kampus. Mahasiswa cenderung mencari tempat nongkrong yang murah meriah. Lebih bagus lagi kalau lokasinya berada di tempat-tempat ramai, seperti pinggir jalan raya dan taman kota, sehingga lebih mudah dilihat oleh orang yang melintas. Pasang lampu-lampu dan spanduk angkringan agar semakin mencolok dan menarik perhatian. 

Buat konsep 
Selanjutnya, mengingat ini adalah bisnis makanan, maka penting untuk membuat konsep yang menjadi ciri khas sendiri. Saat ini, angkringan terbagi dua, yang masih menerapkan gaya tradisional dan yang sudah beraroma modern. Untuk tipe angkringan modern biasanya memiliki tempat yang cukup luas, bermeja kursi layaknya kafe. Atau bisa juga dalam bentuk truk makanan. Sedangkan tipe  tradisional punya konsep yang lebih sederhana, berupa gerobak kayu dengan tutup terpal. Lokasinya pun lebih sering berada di pinggir jalan. Umumnya tempat duduknya lesehan dan hanya beralaskan karpet. Namun, terkait makanan tidak ada perbedaan, keduanya sama-sama menjual nasi kucing, sate telur, tempe dan tahu goreng.

Kemudian, untuk minuman yang biasa dijual ialah kopi, teh, susu, bandrek, dan lain-lain. Tidak ada konsep mana yang lebih baik, ini semua tergantung dengan target pasar mana yang ingin dijangkau. Tak hanya itu, Anda juga harus bisa memberikan pelayanan yang terbaik agar para konsumen dapat datang kembali, bahkan merekomendasikan angkringan Anda kepada keluarganya atau teman. 

Strategi pemasaran 
Hal penting lain adalah dengan mempromosikan usaha dengan cara yang tepat. Hal ini tentu akan membuat angkringan ramai dikunjungi. Misalnya dengan memaksimalkan peran media sosial. Caranya bisa dengan menyewa jasa influencer atau beriklan di akun-akun kuliner di media sosial. 

Jaga kebersihan dan kenyamanan 
Terakhir yang tak kalah penting, pastikan selalu menjaga kebersihan dan kenyamanan lokasi yang digunakan sebagai tempat usaha kuliner ini. Meski makanan enak dan fasilitas lengkap, jika lokasi terlihat kumuh, makan calon konsumen pun enggan berkunjung. 

Perkiraan biaya dan prospek keuntungan
Paling tidak Anda membutuhkan biaya awal sekitar Rp 5 juta untuk mendirikan warung angkringan. Jumlah tersebut untuk membeli gerobak dan terpal Rp 2,5 juta. Lalu, alat masak, seperti tungku, termos, ember, tempat sampah, ceret, perlengkapan makan seperti gelas, piring, sendok, garpu, nampan, hingga keranjang, maka kira-kira keperluan itu bisa mencapai Rp 500.000. Anda juga perlu mengeluarkan biaya harian yang meliputi pembelian bahan makanan dan minuman, membutuhkan biaya sekitar Rp 500.000-800.000.

Setelah total biaya awal diketahui, Anda pun juga harus menambahkan biaya untuk listrik dan air per bulan. Selain itu, apabila menempati lokasi sewa, maka masukkan biaya sewa tempat atau retribusi. Lalu, jika dalam waktu sehari bisa mendatangkan 30 orang dan setiap orang minimal mengeluarkan Rp 10.000, maka dalam kurun waktu satu bulan Anda bisa mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp 9 juta. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus