Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Mencicipi Wedangan Khas Solo di Antara Barang-barang Jadul

Wedangan dapat dijumpai hampir setiap perempatan atau pertigaan Kota Solo, dijajakan dengan gerobak. Tapi Wedangan Pendhopo sedikit berbeda.

14 Januari 2024 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana Wedangan Pendhopo pada Desember 2023 (TEMPO/Mila Novita)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kalau di Yogyakarta ada angkringan, di Solo ada wedangan atau HIK, kependekan dari hidangan istimewa kampung. Kuliner Solo ini dapat dijumpai hampir setiap perempatan atau pertigaan kota. Biasanya makanan dijajakan dengan gerobak dengan tenda biru atau oranye, lampu teplok, dan anglo dengan teko untuk merebus air.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi wedangan yang satu ini beda dengan yang lain karena menempati sebuah rumah zaman dulu atau jadul. Namanya Wedangan Pendhopo. Wedangan ini berada di antara permukiman penduduk, tepatnya di Jalan Srigading I No.7 Mangkubumen, Solo. Untuk menuju ke sana, pengunjung harus memarkir kendaraan di luar, lalu masuk dengan berjalan kaki melewati gang di antara rumah-rumah lama. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari luar, Wedangan Pendhopo tidak terlalu mencolok. Bagian depan rumah berwarna hijau putih ini dihiasi dengan tanaman rambat dengan sebuah papan kecil bertuliskan "Wedangan Pendhopo" di atas pintunya.

Wedangan Pendhopo, Solo (TEMPO/Mila Novita)

Begitu masuk, tamu akan disambut dengan berbagai barang jadul, dari peti kayu, wayang, foto-foto lama, lonceng klontong, sampai sepeda ontel. Meja dan kursinya pun tak kalah jadul, ditutupi dengan taplak meja dari batik lawasan. Sayup-sayup terdengan tembang Jawa yang membuat pengunjung seolah berada masa lalu. 

Pemilik wedangan ini, Ustiani, 59, mengatakan bahwa wedangan ini sudah dibuka sejak 2011. Tapi semua barang yang ada di sini dia kumpulkan sejak lama. "Sebelumnya sudah senang mengumpulkan barang-barang, ada tempatnya, lalu terpikir mau buat apa. Wedanganlah yang kami bisa," kata Ustiani yang ditemui Desember lalu. 

Dia memilih nama Pendhopo karena kata itu identik dengan kumpul-kumpul, meskipun tempatnya sama sekali tidak seperti pendopo yang dibayangkan orang. "Harapan kami, Wedangan Pendhopo bisa menjadi tempat berkumpul banyak orang, dari muda sampai keluarga," kata dia. 

Makanan Ndeso

Seperti wedangan atau angkringan pada umumnya, Wedangan Pendhopo menyajikan makanan kampung dalam porsi kecil. Bedanya, nasinya tidak dibungkus dengan daun pisang atau kertas nasi. Nasi akan disajikan langsung di piring kaleng. 

"Kami ingin beda karena ini di rumah. Kalau wedangan (umumnya) kan di pinggir jalan," kata dia.

Ada beberapa jenis nasi yang disediakan, tapi favorit tamu adalah nasi ndeso yang terdiri dari nasi putih dengan tahu kuah santan. 

Lauknya bisa pilih sendiri, ada sate usus, tempe bacem, telur burung puyuh, uritan (telur ayam yang belum jadi), burung goreng, kepala ayam, dan banyak lagi. Ada juga camilan seperti gorengan dan jadah atau uli. Harganya berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000 per lauk. Sebelum disajikan, makanan ini akan dihangatkan terlebih dahulu dengan dipanggang di atas bara. 

Menu yang disajikan Wedangan Pendhopo, Solo (TEMPO/Mila Novita)

Untuk minuman, tamu bisa memilih berbagai jenis wedang yang menghangatkan. Menurut Ustiani, minuman ini berbahan dasar jahe ditambah dengan rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga. Mirip jamu. Harganya sekitar Rp4.000 hingga Rp8.000.

Ustiani tidak menyiapkan sendiri. Sebagian besar makanan ini dimasak oleh Mbak Kati. Mbah Kati juga ikut melayani pembeli. "Mbah Kati ini yang momong saya sewaktu masih kecil. Usianya sudah 80-an," kata Ustiani yang juga mempekerjakan enam pegawai lain.

Di tahun-tahun pertama buka, Ustiani mengatakan tempat ini sepi. Lokasinya yang berada di gang membuat Wedangan Pendhopo jarang diketahui. Tapi kini wedangan ini adalah salah satu yang paling dicari wisatawan di Solo. Banyak pejabat dan selebritas yang sengaja datang ke sini, termasuk Iriana Jokowi yang merupakan teman SMA Ustiani. 

Jika ingin berkunjung, Wedangan Pendhopo buka dari pukul 17.00 hingga 23.00.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus