Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Zona Ekonomi Khusus Johor-Singapura Diluncurkan, BP Batam Banggakan 3 KEK yang Sedang Dikelola

BP Batam merespon adanya kesepakatan dua negara Malaysia dan Singapura dalam membentuk Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zone atau SEZ)

18 Januari 2025 | 15.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kantor BP Batam dan beberapa gedung pencakar langit yang berada di kawasan Batam Center, Kota Batam. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Batam - Badan Pengusahaan atau BP Batam merespon adanya kesepakatan dua negara Malaysia dan Singapura dalam membentuk Zona Ekonomi Khusus (Special Economic Zone atau SEZ) di negara bagian Johor, Malaysia. Kesepakatan itu menurut sebagian pengusaha menjadi ajang untuk Indonesia berbenah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait menanggapi kesepakatan dua negara tetangga itu. Ia menepis pemberitaan dan kekhawatiran yang beredar. BP Batam secara gamblang mengatakan akan menyikapi dengan serius kehadiran SEZ Singapura-Johor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“BP Batam memandang hal ini sebagai peluang strategis untuk menciptakan potensi ekonomi baru yang dapat mendorong pengembangan wilayah secara lebih optimal,” ujar Tuty dalam keterangan tertulis Kamis, 16 Januari 2025.

Tuty mengatakan, persaingan ini juga menjadi motivasi bagi BP Batam untuk terus meningkatkan daya saing KEK yang ada, melalui penguatan infrastruktur, penyempurnaan kebijakan, dan kolaborasi strategis dengan berbagai pihak guna menarik lebih banyak investasi.

Ia menjelaskan, saat ini BP Batam tengah mengelola tiga KEK, yaitu KEK Nongsa dan KEK Batam Aero Technic (BAT) yang diresmikan pada tahun 2021, serta KEK Pariwisata Kesehatan Internasional Batam yang diresmikan pada tahun 2024 lalu.

“Selain itu, diversifikasi industri melalui KEK juga kami dorong agar Batam ke depan fokus pada sektor-sektor strategis dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi, seperti animasi, kesehatan, ekonomi kreatif, teknologi, logistik, maupun energi terbarukan,” katanya. 

Tuty mengatakan, promosi dan branding internasional terus dilakukan. "Baik melalui pameran, forum investasi, maupun forum bilateral untuk memperkuat citra Batam sebagai destinasi investasi yang unggul,” kata Tuty.

Sebelumnya pengusaha kondang di Batam, yang juga Wakil Ketua Umum Koordinator Wilayah Sumatera Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Johanes Kennedy Aritonang mengatakan, pembentukan SEZ Johor-Singapura harus dijadikan ajang evaluasi untuk Indonesia. Kedua negara tersebut menawarkan kemudahan untuk para investor, sedangkan Indonesia kalah bersaing untuk hal itu. Termasuk untuk harga listrik di Batam.

Saat ini kata Johanes, harganya terancam naik karena harga gas impor pembangkit listrik juga mengalami kenaikan. "Masalahnya juga gas alam, termasuk yang dari Natuna, dikirim ke Singapura. Sedangkan kita pakai impor, makanya kami minta perhatian pemerintah agar gas alam dipakai untuk dalam negeri dulu untuk menekan tarif listrik, sehingga investor tertarik ke Batam daripada ke Malaysia, Singapura atau Vietnam," kata Johanes kepada Tempo, Kamis. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus