Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Zulhas Pastikan Pasokan Pangan Aman di Tengah Cuaca Ekstrem

Zulhas mengatakan, ketersediaan pangan juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

11 Desember 2024 | 09.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) usai menghadiri Rapat Koordinasi Transformasi Bulog di Kantor Bulog, Jakarta Selatan pada Jumat, 29 November 2024. TEMPO/Hanin Marwah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan stok bahan pangan nasional terjamin aman meski di tengah cuaca ekstrem. Ia mengatakan, ketersediaan pangan juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) karena produksinya yang diproyeksikan lebih baik dari tahun lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ini kan tahun ini kita perkirakan lebih bagus dari tahun lalu, termasuk perikanan, dan pertanian, produksi garam,” kata Zulhas saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 10 Desember 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulhas berujar pemerintah menargetkan nol impor bahan pangan yang akan dimulai tahun depan. Penyetopan impor ini berlaku untuk komoditas beras konsumsi, gula konsumsi, garam konsumsi, dan jagung untuk pakan ternak dalam rangka mewujudkan swasembada pangan paling lambat di 2027.

Dia optimistis masyarakat tidak akan kekurangan suplai beras dalam negeri, setidaknya hingga akhir tahun depan. Untuk saat ini, Zulhas menyampaikan, total stok beras yang tersebar di masyarakat berjumlah lebih dari 8 juta ton, dengan rincian 2 juta tonnya tersimpan di gudang Perum Bulog dan sisanya terbagi di penjual ritel hingga pengecer.

Begitu pula dengan garam. Zulhas menyebut, pemerintah saat ini memiliki stok garam lebih dari 800 ribu ton. Sebelumnya, Zulhas menyebutkan kebutuhan konsumsi 500 sampai 600 ribu ton. Karena itu, ia memutuskan, pemerintah tak akan lagi mengimpor garam konsumsi.

“Kami berani mengatakan, misalnya beras kita tidak impor tahun depan, karena kira-kira produksi kita akan mencapai 32 juta, tahun depan kita tidak impor garam konsumsi, stoknya bahkan ada banyak, jadi tidak usah khawatir. Ada 883 ribu ton stok, jadi amanlah,” ujarnya. 

Adapun gula, sebelumnya Zulhas menyebut, tahun ini produksi mencapai 2,4 juta ton atau naik 200 ribu ton dari tahun lalu. Tahun depan, ia memperkirakan, produksi akan menyentuh 2,6 juta ton. Ia mengatakan akan terus meningkatkan produksi gula melalui pengembangan bibit, pembaruan manajemen perkenunan, dan kerja sama dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Gula kita tidak impor tahun depan untuk konsumsi, karena kita ada stok 1,4 juta, produksinya diperkirakan 2,6 juta, aman sudah,” kata dia.

Sedangkan jagung pakan, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menargetkan produksi jagung nasional pada 2025 mencapai 16,7 juta ton. Angka ini di atas kebutuhan domestik sebesar 13 juta ton. Dengan surplus ini, ia mengklaim Indonesia berpotensi ekspor jagung.

Oleh karena itu, ia menekankan,  pasokan pangan pada periode Nataru di tengah cuaca ekstrem tetap terjamin aman. “Nataru aman, beras cukup, garam cukup, daging ayam, telur cukup, gula cukup,” kata Zulhas.

Han Revanda berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus