Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Zulkifli Hasan Berharap Sejarah Sam Poo Kong Inspirasi Para Menteri ASEAN

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap sejarah lokasi Sam Poo Kong, tempat Laksamana Cheng Ho berlabuh, menginspirasi menteri ekonomi ASEAN.

21 Agustus 2023 | 12.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan selaku AEM Chair memimpin Pertemuan Konsultasi AEM dengan Uni Eropa ke-19 di Semarang, Jawa Tengah, Minggu 20 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap sejarah lokasi Sam Poo Kong, tempat Laksamana Cheng Ho berlabuh, dapat menginspirasi para Menteri Ekonomi ASEAN untuk membawa semangat positif agar dapat membuat hasil nyata dari rangkaian pertemuan hingga Selasa (22/8).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya berharap pertemuan kita di Semarang dapat mengirim pesan kepada dunia bahwa kita di sini dapat berkomitmen untuk membangun ASEAN yang tangguh, relevan, inklusif, serta bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat kawasan ASEAN dan dunia,” kata Zulhas, sapaan akrab Mendag RI, dalam keterangannya di Semarang, Jawa Tengah, Senin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mendag Zulhas pada Minggu (20/8) malam menjamu makan malam para menteri ekonomi ASEAN di Kelenteng ikonik Sam Poo Kong, Semarang.

Zulhas bercerita kepada para menteri bahwa lokasi Sam Poo Kong merupakan tempat Laksamana Cheng Ho berlabuh dan menetap di Semarang. Laksamana Cheng Ho berjasa besar dalam menyebarkan Islam di Nusantara pada masa lalu.

Di tempat Cheng Ho berlabuh, dibangun sebuah gua dan kelenteng dengan nama Sam Poo Kong agak jejak laksamana legendaris asal China itu tidak hilang. Karena itu, Sam Poo Kong memiliki keunikan dalam bentuk sejarah panjang dan bukti titik temu kebudayaan Jawa dan Tionghoa.

“Sam Poo Kong bukan tempat ibadah biasa. Sam Poo Kong adalah destinasi wisata ikonik yang sarat latar belakang budaya dan telah menjadi simbol percampuran budaya antara budaya Jawa dan Tionghoa,” kata Zulhas.

Zulhas mengatakan melalui Pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM) ke-55, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia ingin mengajak semua Menteri Ekonomi ASEAN untuk membuat hasil nyata.

Menurutnya, hasil nyata dari pertemuan tingkat menteri seperti AEM teramat penting untuk menjamin ASEAN beserta para mitra dialog dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Kolaborasi adalah kunci. Kita bekerja bersama-sama untuk membuat ASEAN menjadi pusat dari pertumbuhan ekonomi global,” katanya.

Dalam kesempatan itu, turut hadir Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn, para Menteri Perdagangan ASEAN beserta delegasi, para menteri dan perwakilan delegasi dari negara mitra dialog maupun mitra strategis, dan Menteri Perdagangan dan Industri Timor-Leste Filipus Nino Pereira.

Dalam jamuan makan malam, para Menteri Ekonomi ASEAN disuguhkan menu-menu khas Indonesia seperti tahu gimbal semarang, ayam woku, sop buntut tentrem semarang, sorbet markisa, dan iga bakar maranggi.

Selama makan malam, para menteri menyaksikan sejumlah pementasan tarian daerah seperti tarian kolaborasi Warak Dugder dengan Barongsai, tarian kontemporer Cheng Ho Ballet diiringi alunan keroncong.

Tidak ketinggalan pentas tari Anoman Obong yang menceritakan kisah penculikan Dewi Shinta oleh Rahwana dan penugasan Anoman sebagai utusan Rama menyelamatkan Dewi Sinta.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus