Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di manapun berada, jerawat pasti bikin tidak nyaman. Terlebih jika ada jerawat di hidung. Ada kalanya membuat bernapas saja terasa sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada berbagai pemicu jerawat di hidung. Bisa karena stress, folikel rambut, penumpukan sel-sel kulit mati, produksi minyak berlebih, hingga sebum yang menyumbat pori-pori. Kondisi yang kotor ini membuat bakteri lebih mudah berkembang sehingga memicu peradangan, dan akhirnya muncul jerawat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain hidung, dahi dan dagu juga termasuk rentan berjerawat. Arena ini disebut juga T-zone. Musababnya, daerah T ini cenderung memproduksi minyak berlebih dibandingkan bagian wajah lainnya.
Mengutip laman Sehatq, ada dua jenis jerawat yang muncul di hidung. Kamu perlu mengetahui jenis jerawat agar memahami penyebabnya dan apa metode penanganan yang tepat.
- Acne vulgaris
Acne vulgaris dipicu oleh penyumbatan pori-pori. Ini adalah jenis jerawat yang paling umum terjadi. Selain di hidung, acne vulgaris juga bisa muncul di punggung. Bentuk acne vulgaris mirip dengan komedo baik whiteheads maupun blackheads, dan jerawat kistik.
Ilustrasi jerawat. Shutterstock.com - Acne rosacea
Ini jenis jerawat yang lebih tinggi kadar peradangannya ketimbang acne vulgaris. Sebab, jerawat ini sampai mengakibatkan ruam atau kemerahan pada kulit sampai pembengkakan. Jika dibiarkan, acne rosacea dapat menjalar ke bagian wajah lain, seperti dahi dan pipi.
Jerawat jenis acne vulgaris dapat diatasi dengan memakai salep, mengkonsumsi obat, maupun mengkompres dengan air hangat. Namun jerawat jenis acne rosacea sebaiknya perlu penanganan khusus dari dokter. Yang jelas, dilarang menyentuh jerawat dengan tangan dan selalu menjaga kebersihan wajah.