Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

3 Efek Buruk Saat Mengalami Digital Fatigue

Digital fatigue diartikan sebagai kelelahan fisik dan mental. Kondisi itu dipengaruhi aktivitas digital secara terus-menerus

29 Oktober 2022 | 04.59 WIB

Ilustrasi main telepon genggam menjelang tidur/Phillips
Perbesar
Ilustrasi main telepon genggam menjelang tidur/Phillips

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Digital bentuk modernisasi dari penggunaan teknologi yang sering dikaitkan dengan kemunculan Internet dan komputer. Istilah fatigue digunakan sebagai kondisi yang ditandai perasaan lelah dan menurunkan kesiagaan yang mempengaruhi produktivitas kerja. Secara umum diartikan sebagai perubahan dari keadaan kuat menuju lemah. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital fatigue diartikan sebagai kelelahan fisik dan mental. Kondisi itu dipengaruhi aktivitas digital secara berulang dan terus-menerus. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini membuat segala aktivitas manusia menjadi beralih ke digital, termasuk pendidikan dan bisnis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Efek digital fatigue

Digital fatigue rentan mempengaruhi kesehatan mental, termasuk gangguan tidur, pola makan, emosional seperti mudah marah dan lebih sensitif. Risiko buruk kelelahan digital itu, bahkan bisa menyebabkan depresi, kondisi psikosis, dan gangguan kecemasan.

Orang bisa mengalami digital fatigue dipengaruhi lama durasi dan jarak menghadap layar komputer. Tak adanya jeda di antara bekerja dan istirahat, hingga kendala teknis sinyal Internet yang terputus-putus juga faktor yang menyebabkan digital fatigue.

Mengutip publikasi Digital Fatigue Bagi Kesehatan Fisil dan Mental (Studi Fenomenologi pada Guru di Kabupaten Lamongan), berikut beberapa efek digital fatigue:

1. Menguras energi

Kemampuan berfokus dan energi yang terkuras, karena digunakan untuk memproses isyarat nonverbal seperti bahasa tubuh. Misalnya, ketika sedang melakukan rapat webinar atau sejenisnya di depan layar.

2. Tubuh kurang bergerak

Kurangnya peregangan dan gerak tubuh ketika aktif mengoperasikan perangkat berlayar dan platform media sosial lain. Kondisi itu membuat peredaran darah yang tersendat-sendat atau kurang lancar sampai otot menjadi kaku.

3. Emisi cahaya biru

Cahaya biru akan mempengaruhi mata dan saraf mata (retina) yang langsung menuju otak. Cahaya biru dipancarkan dari layar perangkat digital seperti televisi, laptop, ponsel, tablet. Bukan hanya berbahaya bagi mata, paparan berlebihan cahaya biru membuat otak kelelahan. 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus