Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri punggung kronis dialami sekitar 16 juta orang dewasa di Amerika Serikat dan kini penelitian mengungkapkan bebereapa temuan terkait pengobatan. Pasalnya, hanya satu dari 10 jenis pengobatan nyeri punggung yang disebut efektif, menurut penelitian baru yang diterbitkan di BMJ Evidence-Based Medicine.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para peneliti mengulas 301 data kontrol dan acak yang melibatkan data 56 perawatan nonbedah pada orang dewasa yang mengalami nyeri punggung bawah akut, kronis, atau kombinasi kedua jenis itu serta membandingkannya dengan kelompok yang mengonsumsi plasebo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perawatan yang diriset bersifat farmakologis seperti obat antiperadangan nonsteroid (NSAID), pelemas otot, juga yang nonfarmakologis seperti latihan fisik dan pijat," jelas Dr. Aidan Cashin, deputi direktur Pusat Nyeri IMPACT di Neuroscience Research Australia (NeuRA), dilansir dari Fox News pada 20 Maret 2025.
Pengobatan yang Efektif dan Tidak
Pengobatan yang tidak efektif termasuk latihan, suntik steroid, dan pereda nyeri parasetamol atau asetaminofen, menurut penelitian. Untuk nyeri punggung bawah kronis, yang dinilai tidak efektif adalah antibiotik dan anestetik.
Sementara yang dinilai efektif untuk nyeri pungggung bawah akut adalah NSAID dan untuk yang kronis bisa melakukan terapi seperti latihan, koyo, manipulasi tulang belakang, antidepresan, dan reseptor transien potensial vaniloid 1 (TRPV1) bisa efektif tapi dampaknya kecil, kata Cashin. Namun para peneliti tersebut juga mengakui keterbatasan riset tersebut keterbatasan jumlah peserta yang acak dan kualitas penelitian yang lemah.
Kondisi Kompleks
Nyeri adalah kondisi kompleks yang dipengaruhi banyak faktor berbeda, menurut Dr. Stephen Clark, terapis fisik dan kepala staf klinik Confluent Health di Georgia, Amerika Serikat. "Memahami penyebab spesifik nyeri punggung bawah, terutama jika rasa sakit tak juga hilang, memang sulit, seperti yang dinyatakan penelitian BMJ," katanya.
"Hal-hal seperti stres, kualitas tidur, kelelahan, ketakutan, situasi sosial, nutrisi, penyakit, dan riwayat nyeri sebelumnya berperan dalam bagaimana kita merasakan nyeri," tambah Clark. Ia menyarankan pengobatan nyeri multimodal, termasuk kombinasi intervensi untuk setiap pasien.
"Riset pada terapi fisik menunjukkan terapi manual, intervensi aktif seperti latihan, dan edukasi terkait penyebab nyeri dan apa yang perlu dilakukan adalah kuncinya. Ingat, apa yang cocok untuk orang lain belum tentu pilihan tepat untuk Anda," ujar Clark.
Operasi mungkin efektif buat sebagian pasien. Namun Clark mengingatkan intervensi ini juga ada risikonya dan bisa jadi pilihan terakhir buat kondisi yang tidak darurat.
Pilihan Editor: Gerakan yang Tak Dianjurkan Pakar pada Penderita Nyeri Punggung