Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Istilah medis untuk cegukan adalah singultus. Cegukan terjadi ketika diafragma dan otot interkostal tiba-tiba berkontraksi secara tidak sengaja. Penyabab cegukan bisa dikarenakan makan atau minum terlalu cepat,
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cegukan dapat terjadi pada semua orang, mulai dari bayi hingga orang dewasa yang lebih tua. Dilansir dari Medical News Today, berikut beberapa cara mengatasi cegukan:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pernapasan dan postur
Saat cegukan, cobalah untuk menarik napas dan menahan napas selama kurang lebih 10 detik, lalu tarik napas dua kali lagi sebelum menghembuskan napas. Selain itu memposisikan lutut ke dada dan memeluknya, menekan dada dengan lembut dengan mencondongkan tubuh ke depan.
2. Makan dan minum
Beberapa teknik yang disarankan untuk menghentikan cegukan adalah berkumur dengan air es, memasukkan beberapa tetes cuka di mulut atau beberapa gula pasir di lidah dan kemudian menelannya. Selain itu, menyeruput air yang sangat dingin secara perlahan dan menggigit sepotong lemon dapat membantu meredakannya.
3. Titik tekanan
Teknik lain yang mungkin berhasil untuk beberapa orang adalah menarik lidah dengan lembut yang dapat merangsang saraf vagus dan meredakan kejang diafragma. Menekan diafragma dengan ringan juga bisa dilakukan dengan menempatkan tekanan lembut di setiap sisi hidung saat menelan.
4. Obat-obatan
Jika cegukan terus-menerus atau parah dan perawatan lain terbukti tidak efektif, seseorang bisa mengonsumsi obat yang diresepkan dokter berikut:
- Baclofen (Lioresal), pelemas otot.
- Chlorpromazine (Largactil), obat antipsikotik.
- Gabapentin (Neurontin) , yang awalnya digunakan dokter untuk mengobati epilepsi.
- Metoclopramide (Reglan), obat yang juga dapat mengobati mual.
MALINI