Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Wisata di Kawasan Konservasi Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur telah dibuka kembali.
Biasanya setelah berwisata tak ketinggalan untuk membawa oleh-oleh untuk keluarga, teman atau untuk dinikmati sendiri. Setiap daerah memiliki barang atau makanan khas yang dapat dijadikan oleh-oleh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut oleh-oleh dan makanan ringan yang bisa Anda bawa setelah berwisata ke Gunung Bromo,
Kerupuk Kentang Bromo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bromo dikenal dengan salah satu kawasan penghasil kentang. Olahan dari kentang yang juga banyak disukai oleh banyak orang adalah kerupuk kentang.
Selain rasanya yang enak kerupuk kentang dari Bromo juga banyak mengandung nutrisi karena kandungan karbohidratnya. Pengolahan kerupuk kentang Bromo ini juga diolah secara tradisional. Harga jual dari kerupuk kentang ini hanya berkisar Rp10.000 saja.
Minuman Herbal Pokak
Bromo merupakan kawasan pegunungan dengan udara yang cukup dingin, sehingga disana terdapat minuman tradisional yang dapat digunakan untuk menghangatkan tubuh atau bisa dibawa untuk oleh-oleh. Minuman tersebut adalah minuman herbal pokak.
Minuman ini terbuat dari jahe, gula, daun pandan, keningar, cengkeh, dan juga serai. Selain dapat untuk menghangatkan tubuh, minuman herbal pokak juga dapat mengatasi berbagai penyakit seperti ginjal, rematik, batuk dan kepala pusing. Untuk harga dari minuman ini berkisar pada harga Rp20.000
Sawut Gunung Bromo
Sawut merupakan makanan yang dibuat dari singkong yang diserut atau diserawut dan dibentuk seperti gunung atau berbentuk kerucut. Untuk menikmati sawut bromo, biasanya disajikan dengan parutan kelapa dan beberapa taburan lain seperti murbei hitam, mutiara merah dan irisan daun pandan untuk menambah cita rasa dari sawut ini. Anda bisa merasakan nikmatnya sawut ini dengan merogoh kocek sekitar Rp25.000 saja.
Bledus Tengger
Di kawasan Bromo terdapat makanan berat berupa nasi aron yang terbuat dari jagung putih yang disajikan dengan sayur daun ranti, campuran tahu, tempe dan ikan, serta sambal terasi. Namun jagung putih juga biasa diolah menjadi bledus, yaitu jagung putih yang direbus dengan santan.
Biasanya makanan ini hanya dibuat untuk acara atau tamu khusus dan disajikan bersama onde-onde. Namun bledus ini jarang dijual di toko oleh-oleh, Anda bisa mendapatkannya dengan meminta dibuatkan oleh penduduk sekitar atau membeli di pasar sekitar kawasan Bromo untuk dibawa sebagai oleh-oleh.
TATA FERLIANA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.