Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

5 Bahaya Mikroplastik dan Upaya Mengatasinya

limbah mikroplastik menjadi penyumbang kedua total 71.6 ribu ton sampah yang berisiko buruk bagi kehidupan.

2 Januari 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kandungan mikroplastik dari hasil penelitian atas tiga merek air mineral dalam kemasan saat diteliti di laboratorium FMIPA-Universitas Indonesia, Depok, Rabu (14/3). (foto: TEMPO/ Gunawan Wicaksono)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keberadaan mikroplastik atau partikel plastik seakan tidak pernah lepas dari kehidupan manusia. Dilansir dari wwf.id, data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) limbah mikroplastik menjadi penyumbang kedua total 71.6 ribu ton sampah yang berisiko buruk bagi kehidupan. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 bahaya yang ditimbulkan mikroplastik beserta upaya mengatasinya:

1. Sebabkan Penyakit jika Tertelan Manusia

Melansir laman ACS Publications, mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia melalui oral (mulut), inhalasi (pernapasan), dan kontak dari kulit langsung. Dikarenakan tidak dapat dicerna oleh tubuh, mikroplastik akan mengendap lalu menyebabkan iritasi, peradangan, hingga memicu kanker. Dilansir dari ayosehat.kemkes.go.id, untuk menghindari memanaskan makanan dengan wadah plastik, memilih penyimpanan makanan non plastik, serta menghindari minuman yang menggunakan botol plastik.

2. Mengontaminasi Ikan dan Makhluk Akuatik Lainnya

Tak sedikit penelitian yang menyebutkan jika ikan serta hewan akuatik lainnya kebanyakan telah tercemar oleh mikroplastik. Diacu dari frontiers.org, ditemukan cemaran mikroplastik yang menaungi perut, usus, insang, hingga daging ikan. Bahkan plankton pun tak luput dari endapan mikroplastik. Pengaruhnya terhadap hewan air yaitu mengganggu sistem reproduksi, menyebabkan hewan menjadi beracun, hingga kematian mendadak. Upaya yang dapat dilakukan yaitu menjaga kebersihan perairan, memfilter limbah yang akan dibuang ke laut, dan batasi konsumsi seafood.

3. Mencemari Lingkungan Perairan

Wilayah perairan yang tertumpuk oleh mikroplastik akan mengurangi produktivitas di dalamnya, seperti terbatasnya asupan cahaya serta oksigen, serta terjadi blooming alga yang berbahaya bagi makhluk hidup di dalamnya. Masih dari sumber yang sama menyebutkan bahwa bahaya mikroplastik yang mencemari perairan mampu merusak sistem rantai makanan di dalamnya hingga terjadi suatu ketidakseimbangan. Upaya yang dapat dilakukan yakni, menindaktegas pelaku pembuangan limbah ke perairan, rutin konservasi, dan menjaga kebersihan lingkungan perairan.

4. Dampak Serius Terhadap Lingkungan Hidup

Plastik memerlukan waktu hingga ribuan tahun untuk dapat terurai di bumi, apalagi jumlahnya sangat membludak jika ditumpuk begitu saja. Mengutip atas Jurnal Sosial Sains dan Teknologi, selain dapat masuk ke tubuh manusia maupun hewan mikroplastik menjadi polutan persisten organik yang dapat merusak suatu organisme. Sehingga, upaya yang perlu dilakukan yakni penyuluhan oleh badan terkait untuk mengolah dan memfilter sampah, meningkatkan kesadaran masyarakat, serta menerapkan suatu kebijakan yang tegas.

5. Merusak Tanah

Ketika mikroplastik menyentuh tanah, seluruh yang ada di bawahnya sangat terancam. Misalnya resapan air, kemudian ada cacing serta dekomposer yang berperan sebagai pengurai sekaligus pemberi kesuburan zat hara tanah mati seketika. Mengacu pada laman Dinas Lingkungan Hidup Buleleng, tumbuhan pun akan kesulitan bertahan hidup akibat resapan yang tersumbat, zat hara yang berkurang, dan sulit bereproduksi. Upayanya yakni menggembutkan tanah kembali serta melakukan 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle).

Pilihan Editor: Mahasiswa UMM Asal Pakistan Teliti Soal Mikroplastik: Kentang hingga Produk UMKM Terkontaminasi 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus