Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ibuprofen biasa digunakan sebagai pereda nyeri tanpa perlu resep dokter sehingga mudah mendapatkannya. Namun penelitian baru-baru ini menyebut pereda nyeri bisa memiliki efek samping berbahaya jika rutin dikonsumsi, bahkan kematian.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Obat-obatan antiperadangan nonsteroid (NSAID) seperti aspirin, naproksen, dan ibuprofen bisa menyebabkan tukak lambung, masalah kesuburan dan pendengaran, masalah kardiovaskular, dan yang baru ditemukan adalah meningkatkan risiko penggumpalan darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buat orang sehat yang hanya sekali-kali minum pereda nyeri, tak akan ada masalah besar. "Tapi meminum obat ini untuk jangka waktu lama bisa menyebabkan masalah serius lain dan perlu membicarakan dengan pemberi resep," kata ahli farmasi Thorrun Govind kepada The Sun.
Berikut beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi akibat efek samping pereda nyeri.
Tukak lambung
Gejalanya adalah rasa sakit atau terbakar di pusat lambung, masalah pencernaan, heartburn, dan mual. Pasalnya, NSAID bisa mengurangi kemampuan tubuh memproduksi lapisan lendir yang melindungi dinding lambung dari asam lambung, yang cukup kuat untuk merusak gigi dan tulang.
Masalah kesuburan
Gejala kekurangan hormon testosteron adalah disfungsi ereksi, suasana hati buruk, massa otot berkurang, kelelahan. Laki-laki yang sering minum ibuprofen berisiko paling tinggi.
Pendengaran berkurang
Tandanya adalah sulit mendengar ucapan orang lain dengan jelas atau salah paham, terutama di tempat ramai, mendengarkan musik atau televisi dengan volume keras, sukar mendengar percakapan di telepon atau berkomunikasi.
Masalah jantung
Gejalanya antara lain kelelahan, pusing, susah bernapas, mual, nyeri dada, palpitasi atau denyut jantung tak beraturan, kehilangan kesadaran. Beberapa penelitian mengungkapkan kaitan konsumsi NSAID dengan meningkatnya risiko penyakit jantung yang serius.
Penggumpalan darah
Gejalanya termasuk kaki atau lengan nyeri berdenyut atau kram, bengkak, memerah, dan hangat, juga susah bernapa, nyeri dada yang parah, batuk berdarah. Perempuan pengguna alat kontrasepsi dan minum ibuprofen berisiko lebih tinggi mengalaminya. Penggumpalan darah juga bisa memicu stroke dan serangan jantung.