Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Apa arti bahagia? Dalam dongeng klasik karya Hans Christian Andersen yang berjudul “Sepatu Merah”, seorang gadis cilik mengidamkan sepasang sepatu merah cantik. Untuk mendapatkannya, gadis tersebut bahkan rela menipu wanita tua yang buta agar membelikan sepatu tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cintanya kepada sepatu tersebut membuatnya lupa diri dan menempatkannya sebagai hal prioritas dalam hidup walaupun masih banyak hal yang lebih penting. Akhirnya, sepatu itu menempel di kakinya dan membuatnya berdansa tanpa henti seumur hidupnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mungkin kita akan menertawakan kebodohan gadis tersebut yang tidak bisa memprioritaskan sesuatu dengan benar. Namun, kita sendiri sering kali mengejar sesuatu yang awalnya dikira dapat membuat bahagia dan tidak sadar bahwa hal itu justru akan membahayakan.
Terkadang, kebiasaan-kebiasaan sepele malah membuat hidup semakin buruk dan tidak bahagia. Berikut beberapa hal yang harus dilakukan agar kualitas hidup menjadi lebih baik, dilansir Huffington Post.
#Jauhi orang-orang yang membuat hidup buruk
Dalam hidup selalu ada orang-orang yang sering memberi pengaruh buruk tetapi karena alasan tidak enak hati, kita tidak bisa menolak atau menjauhi mereka. Jangan takut untuk berkata “tidak”. Setiap ada rekan kerja atau seseorang yang membuat kesal, alihkan pikiran kepada orang lain yang membuat hidup lebih baik. Banyak orang yang lebih berharga untuk mendapat perhatian, jadi jangan habiskan tenaga untuk pusing-pusing memikirkan mereka. Segara jauhi dan pangkas hal negatif dalam hidup.
#Ucapkan selamat tinggal pada telepon genggam, tablet, atau laptop sebelum tidur
Ini adalah kebiasaan buruk yang dilakukan mayoritas orang tanpa tahu dampak buruknya. Selain kesehatan, kebiasaan ini juga berdampak jelek pada produktivitas. Sinar biru yang dipancarkan layar gawai akan mempengaruhi suasana hati, energi, dan kualitas tidur.
Sinar yang dihasilkan juga oleh matahari ini akan memproduksi hormon melatonin dan membuat tubuh tetap terjaga dengan membuat malam terasa seperti siang. Kurang tidur akhirnya berdampak buruk pada keesokan hari, seperti mengantuk pada jam kerja. Hindari memainkan gawai sebelum tidur dan buat waktu tidur menjadi lebih berharga.
Ilustrasi bahagia.[VisitFinland/CNN Travel]
#Bersyukur
Mensyukuri segala hal dalam hidup adalah kunci dari hidup damai dan bahagia. Bersyukurlah atas hal-hal bahkan yang paling sepele dalam hidup. Tidak semua orang bisa menikmati makanan tiga kali sehari atau memiliki rumah untuk menjaga dari hujan dan panas. Banyak orang yang tidak memiliki teman sebaik sahabat kita. Buat daftar yang terdiri dari hal-hal yang membuat bahagia setiap hari. Hal ini akan membuat kita lebih menghargai hidup dan menjalaninya dengan bahagia setiap hari.
#Jangan terlalu perfeksionis
Ini adalah bagian dari tahap sebelumnya, yaitu bersyukur. Hargai apa yang kita punya dan jangan selalu berharap lebih. Kita mungkin iri ketika melihat akun Instagram seseorang yang hidupnya tampak sempurna. Namun, di balik kesempurnaan tersebut belum tentu hidupnya benar-benar lebih baik dari kita. Nikmati dan syukuri hidup kita sendiri dengan menghargai berbagai hal-hal kecil yang baik pada hidup.
#Jangan takut untuk memulai sesuatu
Kebanyakan penulis menghabiskan waktu berjam-jam bahkan berminggu-minggu untuk melakukan brainstorming dengan karakter dan jalan cerita mereka. Bahkan, mereka seringkali menulis halaman demi halaman hal-hal yang bahkan tidak akan masuk dalam buku mereka. Ini mereka lakukan karena tahu bahwa sebuah ide membutuhkan waktu untuk berkembang.
Kita kerap kali diam dan menunggu waktu yang tepat untuk memulai sesuatu karena merasa ide yang kita punya belum sempurna. Namun, bagaimana bisa memproduksi sesuatu yang hebat jika tidak pernah melakukannya dan membiarkan ide berkembang? Penulis Jodi Picoult menegaskan untuk membuang sikap perfeksionis dengan kutipan, “Anda bisa memperbaiki halaman yang buruk, tapi tidak bisa memperbaiki halaman kosong.”
#Lakukan sesuatu yang mendeskripsikan diri
Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat diri bebas dan merasa bahagia. Menjalani hidup sering kali membuat kita harus memakai topeng dan menjadi orang yang bukan diri sendiri. Lepas topeng dan lakukan sesuatu yang membuat kita merasa seperti diri yang asli, entah dengan bernyanyi keras-keras atau menari seperti orang gila di kamar, luangkan waktu untuk hal tersebut untuk melepas penat dan stres.
#Katakan tidak
Seperti yang telah disebut sebelumnya, jangan takut untuk berkata tidak kepada orang lain. Sebuah penelitian oleh Universitas California di Amerika Serikat menyebutkan bahwa menolak berkata tidak cenderung membuat orang tersebut mengalami stres bahkan depresi. “Tidak” adalah sebuah kata yang menunjukkan bahwa kita memegang kontrol tubuh dan hidup sendiri.