Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Analisis warna dalam busana adalah proses mendapatkan warna paling cocok dengan warna kulit, mata, dan rambut.
Analisis warna dengan cara mendekatkan lembaran kain beraneka warna ke wajah.
Dengan mengetahui warna pribadi, seseorang bisa memilih warna pakaian yang membuat wajah lebih cerah.
ORANG Indonesia terlahir dengan beragam warna kulit. Ada yang putih, kuning langsat, sawo matang, bahkan berwarna gelap. Namun kebanyakan mendambakan berkulit putih. Fakta ini sering dijumpai Zerlinda saat menjalankan pekerjaannya sebagai konsultan analisis warna pribadi. "Memang susah mengubah pemikiran itu," kata perempuan 24 tahun ini kepada Tempo, Rabu, 15 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semestinya, Zerlinda melanjutkan, kita mencintai warna kulit masing-masing. Bukan mengubahnya berdasarkan standar kecantikan yang datang entah dari mana. Semua orang bisa tampil cantik dengan warna kulit apa pun sepanjang tidak bertabrakan dengan warna pakaian, rambut, perhiasan, dan lainnya. Di sinilah peran penting analis warna pribadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak mendirikan Colourist pada 2022, mantan pegawai Kementerian Keuangan ini banyak membantu orang menemukan warna asli mereka. Caranya dengan melakukan analisis warna.
Sebagai langkah awal, Zerlinda mengedukasi tentang warna yang dibagi menjadi warm dan cool tone. Warna bernuansa hangat memberi kesan nyaman serta energetik, seperti merah, oranye, dan kuning. Sedangkan warna bernuansa dingin menyuguhkan kesan sejuk serta menenangkan, seperti biru, hijau, dan abu-abu keperakan.
Pendiri Colourist Indonesia, Zerlinda saat diwawancarai Tempo di Gedung Treasury Tower, SCBD, Jakarta, 15 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Penentuan kulit seseorang termasuk warm atau cool tone didasari nuansa warna di bawah permukaan kulit atau undertone, yang tidak bisa dilihat secara kasatmata. Untuk mengetahuinya dibutuhkan analisis dengan metode draping, yaitu mendekatkan lembaran kain berbagai warna ke wajah. "Dites dengan ratusan warna cool tone dan warm tone, kita lihat interaksinya, baru kelihatan warna aslinya," kata Zerlinda.
Dalam proses analisis ini, klien perlu menggunakan pakaian putih dan disorot lampu putih. Wajah harus bersih dari riasan. Kemudian konsultan analisis warna akan memeriksa undertone, warna mata, dan rambut. Dari tiga aspek itu, mereka akan mencari warna-warna yang selaras untuk direkomendasikan sebagai tata rias, baju, dan aksesori.
Dengan menggunakan analisis warna, seseorang bisa tampil lebih glowing. Sebab, warna yang menempel pada tubuh dapat memantul ke wajah. Zerlinda mengatakan seseorang bisa terlihat lebih tua atau kusam bila mengenakan pakaian yang tak sesuai dengan warna pribadinya. Misalnya seseorang dengan cool tone mengenakan baju bernuansa warna hangat, kulitnya akan terlihat lebih kuning dan kusam.
Zerlinda tahu persis rasanya mengenakan pakaian yang kontradiktif dengan warna pribadi. Sebelum mengetahui undertone-nya termasuk cool tone, ia suka mengenakan busana berwarna oranye. Dia juga mengecat rambutnya menjadi cokelat, yang tergolong warna hangat. Akibatnya, wajah Zerlinda terlihat kusam.
Dia lantas mengikuti tes warna pribadi di Korea Selatan. Zerlinda merasakan perubahan besar setelah menggunakan warna yang benar. Pengalaman ini memotivasi Zerlinda untuk membantu perempuan Indonesia dalam mencari warna asli mereka.
Memutuskan berhenti kerja sebagai pegawai negeri pada 2022, Zerlinda mengambil sertifikasi personal color analysis di Korea Selatan dan Jepang. Untuk menunjang kemampuannya di bidang ini, perempuan berambut hitam itu juga mengambil kursus make-up dan personal styling di Thailand.
•••
ANALISIS warna pertama kali populer di Amerika Serikat pada 1980-an dan baru belakangan menyebar ke Jepang serta Korea Selatan. Karena tren kecantikan Indonesia berkiblat pada dua negara di Asia Timur itu, kata Zerlinda, analisis warna juga masuk ke Indonesia.
Tren ini dimulai pada 2022. Satu pemicunya, Zerlinda melanjutkan, karena Jisoo "Blackpink" membuat video saat melakukan analisis warna. Orang pun mulai mencari tahu tentang warna pribadi dan mengenal profesi analis warna pribadi.
Minat pasar Indonesia untuk menggunakan jasa analis ini cukup tinggi. Color Harmony di Bandung, misalnya, telah menangani 900 klien dari berbagai daerah sejak Oktober 2023. Sementara itu, di Colourist, Zerlinda mengaku bisa menangani lebih dari sepuluh klien per hari. Pelanggan mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai dari selebritas, pengacara, dokter, pengusaha, hingga sosialita.
Berapa tarifnya? Color Harmony menawarkan harga paling murah Rp 600 ribu untuk 30 menit konsultasi. Itu pun sebatas analisis umum. Bila ingin lebih komprehensif dan spesifik, seperti untuk persiapan pernikahan, biaya bisa mencapai Rp 5,5 juta.
Colourist, yang berkantor di Treasury Tower di SCBD, Jakarta Selatan, menawarkan paket seharga Rp 1,85 juta dan Rp 2,5 juta per orang dengan durasi satu jam.
Analis warna pribadi dari Palette Pals, Diva Priliana, melakukan analisis warna dalam acara yang digelar The Body Shop di Pondok Indah Mall 1, Jakarta, Maret 2024. Dok. The Body Shop
Palette Pals di Pancoran, Jakarta Selatan, menjual jasa dengan membedakan jumlah musim. Sistem warna kebanyakan menggunakan nama sesuai dengan musim. Paling umum, ada empat musim, yaitu seperti spring, summer, fall, dan winter. Masing-masing bisa dibagi jadi setidaknya tiga submusim, seperti dark winter, strong winter, dan bright winter. Sehingga ada 12 musim. Paket empat musim ditawarkan harga Rp 1,5 juta, sedangkan 12 musim sebesar Rp 2 juta.
Diva Priliana, pendiri Palette Pals, mengatakan jasa analisis warna pribadi tergolong mahal karena biaya kursusnya juga tidak murah. Apalagi, saat awal profesi ini berkembang di Indonesia, mereka harus tinggal untuk sementara waktu di Korea Selatan atau Jepang.
"Modalnya mahal banget," kata perempuan 26 tahun yang mengambil sertifikasi analisis warna pribadi di Jepang itu. Dia menambah portofolionya dengan menjalani pendidikan penata gaya di University of Arts, London; dan di Korea Personal Image Branding Association di Singapura. Satu kali sertifikasi, Diva melanjutkan, biayanya lebih dari Rp 20 juta. Modal lainnya adalah perangkat kain untuk draping yang harganya mencapai Rp 30 juta.
Meski biayanya dianggap mahal, kata Meiske Sania dari Color Harmony, hasil analisis warna pribadi berlaku seumur hidup. Warna kulit bisa berubah sedikit, misalnya menjadi lebih gelap setelah berjemur di pantai. Namun warna aslinya tak mungkin berubah. "Jadi, ini investasi sekali seumur hidup," kata Meiske.
Pendiri Color Harmony, Meiske Sania. Dok. Pribadi
Gresnia Arela Febriani, 33 tahun, mengaku wajahnya makin cerah dan terlihat lebih sehat setelah menjalani analisis warna pribadi yang digelar perusahaan kosmetik beberapa waktu lalu. Warga Bogor ini pun merasa lebih percaya diri.
Dalam tes itu, analis memasang kain aneka warna dan menyandingkan dengan warna kulit wajahnya. Hasilnya, warna kulit Gresnia memiliki karakteristik musim gugur dan warna bumi. Sejak saat itu, dia tak lagi salah menentukan warna busana dan lipstik.
Profesi konsultan analisis warna pribadi lebih dari sekadar membantu menemukan warna asli seseorang, lalu menyelaraskannya dengan busana, warna rambut, dan sebagainya. Menurut Meiske, pengetahuan itu punya manfaat lanjutan berupa pengurangan hasrat belanja. Sebab, banyak orang membeli busana dan kosmetik semata berdasarkan warna yang sedang tren, tanpa memperhitungkan keselarasan dengan warna pribadi mereka. ●
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo