Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setiap orang mendambakan tidur malam yang nyenyak dan cukup selama 7-9 jam. Upaya yang bisa dilakukan adalah mengurangi kafein, waktu layar sebelum tidur, dan minum teh kamomil. Namun jika bangun dengan leher, bahu, atau punggung sakit, kemungkinan penyebabnya posisi tidur yang tidak pas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap orang juga punya pilihan atau kebiasaan posisi tidur sendiri. Faktanya, "Sulit mengatakan adakah posisi tidur yang paling baik. Semua tergantung kebutuhan dan kenyamanan masing-masing," kata Miranda McPhillips, asisten pengajar di Sekolah Perawat Universitas Villanova di Amerika Serikat kepada USA Today edisi 4 Maret 2025.
Bagaimana Posisi Tidur Mempengaruhi Kesehatan?
Bila tak punya kondisi kesehatan tertentu atau gangguan rangka tubuh, tak ada masalah Anda ingin tidur dalam posisi apapun yang dirasa paling nyaman. Akan tetapi, meski kebanyakan posisi tidur aman, Anda tetap harus memprioritaskan tidur dengan cara yang menunjang garis tulang belakang, kata McPhillips.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada kelompok tertentu, ada riset yang menunjukkan posisi tidur sangat berpengaruh. Misalnya penderita sleep apnea obstruktif dianjurkan tidur tengkurap. Jika telentang, mereka akan sulit bernapas karena saluran udara yang terganggu, menurut Johns Hopkins Medicine.
McPhillips menyarankan ibu hamil tidur menyamping untuk melancarkan aliran darah ke seluruh tubuh dan mengurangi tekanan pada hati. Sementara bayi baru lahir harus tidur telentang untuk menghindari sindrom kematian anak mendadak (SIDS).
Posisi Tidur Apa yang Terbaik?
Menyamping: Posisi ini secara umum sehat dan dipilih banyak orang serta baik buat ibu hamil dan penderita sleep apnea. Posisi ini juga bisa mengurangi mendengkur, meredakan heartburn dan nyeri punggung.
Akan tetapi, ada pula kekurangannya yakni tulang punggung yang kurang didukung sehingga bisa menyebabkan nyeri punggung dan leher. Jika ingin tidur menyamping, McPhillips menyarankan menaruh bantal (atau guling di Indonesia) di antara lutut untuk mengurangi tekanan pada pinggul dan memaksimalkan posisi tulang belakang.
Telentang: Salah satu manfaat terbesar tidur telentang mungkin mengurangi tekanan pada banyak bagian tulang belakang. Jika menambahkan bantal pada kepala, posisi tidur ini bisa mengatasi hidung tersumbat. Namun, posisi ini tak dianjurkan buat penderita sleep apnea dan ibu hamil karena berat kandungan bisa menambah tekanan pada tulang belakang dan mengurangi aliran darah ke janin.
Tengkurap: Posisi ini bisa membantu yang biasa mendengkur atau penderita sleep apnea. Namun posisi tidur ini bukan yang ideal karena berisiko bagi tulang belakang dan bisa memperparah nyeri punggung dan leher. Bila ingin tidur tengkurap, McPhillips menyarankan kasur yang lebih keras agar tubuh tidak terbenam di kasur dan menambah tekanan pada tulang belakang.
Pilihan Editor: Tak Nyaman Tidur Telentang? Bisa Jadi Anda Alami Gagal Jantung