Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Alasan Kawin Lari Tak Bikin Bahagia

Banyak penyebab yang bikin pasangan kawin lari. Tapi penelitian menunjukkan keputusan itu tak akan bikin bahagia.

7 Oktober 2019 | 11.30 WIB

Ilustrasi Kawin Lari
Perbesar
Ilustrasi Kawin Lari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika pasangan saling mencintai satu sama lain dan ketika orang-orang di sekitar atau masyarakat tidak menerima hubungan mereka, pasangan itu cenderung menganggap kawin lari sebagai solusi. Sebuah studi mengklaim bahwa pasangan yang melakukan kawin lari cenderung tidak bahagia di kemudian hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah menanyai hampir 2.000 pasangan ahli hubungan memahami bahwa hampir 89 persen dari mereka menyesali keputusan kawin lari. Para ahli hubungan juga menemukan hanya 15 persen pasangan yang memutuskan kawin lari karena cinta semata. Selebihnya melakukannya karena gairah atau demi kesenangan belaka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Berikut beberapa sebab mengapa pasangan yang kawin lari cenderung tidak bahagia di kemudian hari, dilansir dari Boldsky.

ilustrasi nikah muda (pixabay.com)

#Merindukan keluarga
Beberapa lama setelah kawin lari, mereka secara bertahap akan kehilangan cinta dari anggota keluarga dan teman-teman. Saat itulah mereka merasakan kekosongan dalam diri.

#Ingin kembali
Meskipun ingin kembali, mereka akan merasa takut atau bersalah dan ini pada akhirnya menghentikan niat untuk kembali. Kerinduan batin meningkat dan ini menciptakan perasaan sedih dan penyesalan di dalam diri.

#Merindukan kehidupan sosial
Pasangan yang melakukan kawin lari terpaksa harus melepaskan diri dari kehidupan sosial yang biasa mereka nikmati dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, mereka kehilangan kehidupan sosial karena harus bersembunyi jauh. Akibatnya, mereka akan merasa amat kesepian.

#Mulai melihat kekurangan pasangan
Pasangan yang dewasa mampu mencerna fakta bahwa tidak ada hubungan yang sempurna. Namun, sebagian besar pasangan yang membayangkan kehidupan yang indah bersama pasangan cenderung kecewa saat menyadari ia tidak sempurna. Saat itulah argumen dimulai.

#Menghadapi masalah kehidupan sehari-hari
Setiap pasangan perlu menghadapi dan melewati beberapa ujian waktu yang mencakup masalah kehidupan sehari-hari. Bagaimana cara mereka menghadapi semua ujian itu sebagai tim menentukan usia hubungan yang panjang. Biasanya, sebagian besar pasangan yang kawin lari gagal dalam hal ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus