Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar anak berusia di bawah lima tahun senang mencoret-coret tembok atau dinding hunian. Hal itu tentu menimbulkan kekesalan bagi sebagian orang tua. Terlebih jika tembok baru saja dicat ulang.
Baca juga: Anak Suka Menggambar? Intip 4 Dampak Positifnya
Kendati kesal, bukan berarti Anda harus marah. Sesungguhnya, kekacauan itu disebabkan oleh proses kreatif anak yang terus berkembang. Psikolog anak dan keluarga, Samanta Anata, membagikan beberapa cara yang dapat dilakukan orang tua dalam menghadapi aktivitas anak di dinding.
1. Menyediakan dinding khusus
Dalam proses mendidik serta menyalurkan sisi kreatif sang buah hati, Anda dapat menyediakan satu dinding khusus untuknya. Beri tahu bahwa ia hanya diperbolehkan mencoret di dinding khusus itu. Ini akan melatih dia bertanggung jawab atas dinding tersebut sembari menyalurkan kreativitas anak.
2. Mengecat tembok dengan cat yang mudah dibersihkan
Setelah Anda memberikannya kebebasan dan tanggung jawab pada sebuah tembok, segeralah mengecat tembok tersebut dengan bahan yang mudah menghapus coretan. Hal ini akan memudahkan Anda dalam hal anggaran dan anak Anda dalam menghapus dan mengganti kreasinya di tembok tersebut.
3. Menyediakan kertas di dinding
Selain mengecat dinding dengan cat yang mudah dibersihkan, Anda juga mulai dapat menempelkan kertas di dinding tersebut. Dalam hal ini, Anda akan memperkenalkan indahnya menggambar di kertas yang dimulai dari tembok. Begitu anak Anda terbiasa dan senang menggambar di kertas tersebut, Anda dapat mulai mengarahkannya pada kertas yang menempel pada buku sehingga ia tak lagi mencoret dinding.
Baca juga: Tips Mendongeng tentang Bencana untuk Anak-anak
SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini