Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ortopedi adalah terapi fisik dari fisioterapi yang menangani permasalahan sistem muskoloskeletal. Permasalahan tersebut berupa pada tulang, sendi, ligament, tendon, dan otot. Terapi ortopedi dapat membantu mendiagnosis, mengendalikan dan mengobati gangguan cedera pada sistem muskoloskeletal tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bidang kedokteran ortopedi ini pada awalnya dikembangkan untuk mengobati anak-anak yang mederita penyakit yang melumpuhkan. Namun, kini, dokter ortopedi yang menangani ini dapat juga menangani pasien dari segala usia. Segala bentuk nyeri sendi dan otot memerlukan perhatian medis. Jika manusia telah mengalami cedera di sistem muskoloskeletal, maka kemungkinan besar akan menemui dokter ortopedi untuk membantu proses penyembuhannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari laman WebMd, dokter ortopedi mendiagnosis dan mengobati cedera akibat olahraga atau aktifitas fisik, penggunaan berlebihan, penuaan, dan lain-lain. Dokter ortopedi juga disebut sebagai ahli ortopedi dan dapat melakukan perawatan bedah dan non bedah. Secara umum, dokter ortopedi akan melakukan penanganan non bedah terlebih dahulu pada pasien. Mereka mulanya akan mungkin menyarankan obat Pereda nyeri, belat atau penyagga, terapi fisik, dan pilihan lainnya sebelum prosedur bedah.
Penanganan Nyeri Ortopedi
Dalam permasalahan muskoloskeletal, terdapat berbagai cedera muskoloskeletal yang dapat menyebabkan ketidkanyamanan dan nyeri. Dokter ortopedi akan membantu meredakan nyeri atau dapat juga membantu menghentikan nyeri tersebut. Penanganan yang dilakukan oleh dokter ortopedi dalam mengobati nyeri pada bagian tubuh berupa pergelangan kaki, pergelangan tangan, panggul, lutut, siku, kaki, tangan, leher, bahu, dan nyeri punggung.
Mengalami nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi dapa menyebabkan hilangnya rentang gerak. Hal ini dapat menyulitkan kinerja dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Jika hal tersebut terlah terjadi, maka dokter ortopedi akan membantu mengembalikan rentang gerak ke tahap normal melalui terapi fisik atau jenis perawatan lainnya.
Pada beberapa kondisi penyakit muskoloskeletal, seperti patah tulang dan beberapa cedera akibat olahraga, penanganannya melalui pembedahan. Dokter ortopedi akan melakukan pembedahan tersebut dan melakukan perawatan hingga sembuh.
Kenapa Harus Menemui Dokter Ortopedi
Penyakit pada sistem muskoloskeletal ini dapat menyebabkan nyeri yang berkepanjangan dan terbatasnya ruang gerak. Jika telah mengalami hal tersebut, maka penanganan untuk mengurangi nyeri bahkan menyembuhkannya adalah dengan menemui dokter ortopedi. Selain itu, alasan umum untuk menemui dokter ortopedi ialah:
- Adanya penurunan dalam rentang gerak
- Ketika berjalan memiliki rasa sakit dan ketidaknyamanan
- Menderita radang sendi sedang atau lanjut pada lutut dan pinggul
- Mengalami nyeri pinggul atau lutut progresif yang memburuk saat berdiri
- Mengalami nyeri kronis, terutama pada sistem muskoloskeletal yang berlansung lebih dari 12 minggu
- Mengalami cedera jaringan lunak yang tidak membaik setelah beberapa hari
Setelah mengetahui bahwa terdapat beberapa faktor tersebut, maka menemui dokter ortopedi adalah solusi yang tepat. Selain dapat berkonsultasi mengenai sistem muskoloskeletal, dokter ortopedi juga dapat menentukan langkah yang tepat pada penyembuhan. Sebelumnya, dokter ortopedi akan melakukan beberapa tes yang akan menentukan jenis penyembuhan yang tepat tersebut.
- Tes Rentang Gerak
Tes ini mengukur sebaik mana pasien dapat menggerakkan kaki, lutut, pinggul, bahu, siku, pergelangan tangan, dan jari-jari. Untuk melakukannya, dokter akan melakukan rentang gerak ini sejauh mungkin. Kemudian, dokter akan meminta pasien untuk menggerakkannya sendiri dengan rentang gerak sejauh mungkin. Tes ini akan memakan waktu 5-30 menit atau lebih.
- Pencitraan ortopedi
Tes ini mengambil gambar tulang, otot, dan lainnya. Tes ini mengambil gambar melalui sinar-x untuk gambar tulang, fluoroskopi untuk membuat video tentang tulang pasien bergerak, MRI, pemindaian CT, dan ultrasonografi