Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Apa Itu Penyakit Trombositopenia?

Trombositopenia mengacu pada rendahnya tingkat trombosit dalam darah yang dapat meningkatkan risiko perdarahan dan memar dengan mudah.

12 Maret 2022 | 06.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Waspadai Trombosit Tak Normal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketika anak terjatuh hingga kulit mereka terluka, trombosit yang ada dalam tubuh akan menggumpal guna menghentikan pendarahan. Ketika anak tidak memiliki jumlah trombosit yang cukup, maka proses penggumpalan trombosit dalam tubuh akan gagal. Kondisi jumlah trombosit yang rendah ini dikenal sebagai trombositopenia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Trombositopenia pada anak dapat terjadi karena berbagai faktor. Melansir Healthline, salah satu penyebabnya yaitu akibat adanya induksi obat tertentu saat proses pengobatan. Mengingat kondisi trombositopenia ini dapat berkembang sebagai respons terhadap perilaku pengobatan sejak bayi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penelitian yang dilakukan oleh Levi Hoste dan Isabel George pada 2019 menunjukkan, seorang anak mengalami penurunan parah dalam jumlah trombosit setelah mereka menerima obat ranitidin (Zantac). Di sisi lain, ranitidin ini juga dapat mengobati refluks asam. Selain karena induksi obat, trombositopenia terjadi juga karena faktor infeksi, penyakit virus, seperti cacar air, hingga terkait MYH9. 

Gejala yang timbul ketika anak-anak terjangkit trombositopenia umumnya akan terlihat jelas bercak memar atau warna di area kulit yang terlihat ungu. Gejala lainnya, seperti yang dilaporkan Seattle Children’s, di antaranya meliputi bintik-bintik kecil berwarna merah seperti ruam, pendarahan, mudah memar, memiliki darah dalam urin, dan pendarahan berat saat menstruasi pada usia remaja. 

Untuk mengobati seorang anak dengan kondisi trombositopenia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gejala. Dilansir dari Medical News Today, misalnya seorang anak dengan ITP akut ringan, kemungkinan tidak memerlukan perawatan karena akan sembuh dengan sendirinya. Namun, apabila kondisi darah anak mengucur deras, segera diperlukan transfusi darah atau trombosit. 

Semantara pada tingkat ITP kronis yang sering kambuh-kambuhan, maka diperlukan obat dari resep dokter yang menekan sistem kekebalan tubuh, seperti rituximab. Secara keseluruhan, tujuan pengobatan trombositopenia adalah untuk mencegah komplikasi serius. Jika kondisi kesehatan yang mendasarinya menyebabkan jumlah trombosit rendah, dokter akan fokus pada mengobati kedua masalah tersebut. 

HARIS SETYAWAN

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus