Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Apa Saja Manfaat Terapi Bekam?

Bekam merupakan metode terapi untuk meningkatkan sirkulasi darah

22 September 2022 | 11.14 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bekam merupakan metode terapi untuk meningkatkan sirkulasi darah, sebagaimana dikutip dari Healthline. Dahulu, bekam dilakukan menggunakan tanduk hewan untuk menarik kulit. Peranti yang digunakan pun berganti memakai gelas yang berbahan keramik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kulit akan tersedot ketika api padam saat gelas menutupi kulit. Adapun terapi bekam modern menggunakan pompa karet untuk menarik kulit. Setelah proses tersebut, kulit akan menjadi merah, karena pembuluh darah merespons perubahan tekanan.

Mengutip publikasi dalam Journal of Traditional and Complementary Medicine, bekam mengendalikan nyeri. Manfaat bekam sama seperti laporan penelitan yang diterbitkan di jurnal Plos One, pada 2012. Peneliti meninjau sebanyak 135 studi tentang bekam. Terapi bekam mungkin efektif ketika orang itu juga mendapat perawatan lain, seperti akupunktur atau mengonsumsi obat-obatan herbal. 

Manfaat bekam

  1. Herpes zoster
  2. Jerawat
  3. Kelumpuhan wajah
  4. Nyeri sendi tulang belakang (Spondilosis servikal)

Kendati begitu, para peneliti itu mencatat masih memerlukan penelitian lanjutan tentang bekam. Adapun pandangan lain tentang manfaat bekam dari The British Cupping Society. Menurut organisasi itu terapi bekam masih banyak rmanfaat bekam untuk mengobati beberapa penyakit, yaitu:

  1. Rematik, seperti radang sendi dan fibromyalgia,
  2. Masalah kulit, seperti eksim dan jerawat, 
  3. Tekanan darah tinggi
  4. Migrain
  5. Kecemasan dan depresi
  6. Kongesti bronkus yang tersebab alergi dan asma
  7. Pembuluh mekar

Bekam dianggap cukup aman selama itu dilakukan terapis profesional kesehatan. Namun, seseorang juga tak bisa mengabaikan beberapa efek samping yang dihasilkan dari bekam. 

Mengutip dari WebMD, efek samping bekas bekam mengalami ketaknyamanan ringan di bagian kulit dan badan, seperti memar. Jika cangkir penutup dan peralatan bekam lainnya terkontaminasi darah dan tidak disterilkan secara benar untuk pasien lainnya bisa menularkan penyakit melalui darah, seperti hepatitis B dan hepatitis C.

Baca: Benarkah Bekam dan Donor Darah Bisa Tularkan Hepatitis?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus