Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara dilakukan orang terkait kesehatan meski tak jarang terkesan nyeleneh dan kemanjurannya pun diragukan. Namun, justru hal seperti itu biasanya viral dan mendapat banyak perhatian publik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anda disarankan untuk tetap berhati-hati bila sudah berurusan dengan kesehatan. Mungkin cara tertentu cocok untuk sebagian orang tapi belum tentu berkhasiat buat yang lain. Berikut lima tren kesehatan yang sempat viral dan masih populer sampai sekarang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kumur minyak
Minyak wijen atau zaitun digunakan untuk berkumur seperti obat kumur asli. Metode ini diyakini bisa membunuh bakteri dan mengurangi bau mulut, menurut Medical News Today. Memutihkan gigi juga termasuk khasiat yang disebutkan namun riset belum menemukan buktinya.
Bekam
Bekam dipercaya bisa melancarkan peredaran darah, memperbaiki fungsi imun, membuang racun, dan meredakan nyeri, menurut Healthline. Meski kelihatannya menyakitkan, dengan bekas di kulit yang bulat dan merah, banyak yang menganggap terapi ini tak ubahnya pijat. Pesohor seperti Lady Gaga, Lena Dunham, dan perenang Michael Phelps pernah mencobanya.
Pasta gigi untuk jerawat
Beberapa pesohor seperti Kendall Jenner dan Jennifer Love Hewitt telah mencoba trik lama yang digunakan para remaja, mengoleskan pasta gigi pada jerawat. Namun cara ini disebut lebih banyak bahayanya karena akan membuat jerawat kering, membuat kulit jadi merah dan iritasi, dan jerawat pun semakin parah, jelas Verywell Health.
Makan plasenta
Setelah melahirkan, sebagian ibu memakan plasenta bayinya yang dipercaya bermanfaat buat kesehatan, seperti mencegah depresi pascamelahirkan dan mengurangi pendarahan, menurut Mayo Clinic. Namun menurut banyak sumber, termasuk WebMD, klaim positif terkait makan plasenta belum pernah diuji sehingga belum ada bukti pendukungnya.
Berendam air es
Anda mungkin pernah melihat di media sosial orang berendam air es di saat musim dingin pula. Jika dilakukan dalam bak di rumah, mungkin dampaknya tak terlalu buruk karena lingkungan tak seberbahaya di ruang terbuka. Namun jangan terlalu lama karena berisiko hipotermia dan radang beku.
Pilihan Editor: Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok