Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan ada temuan baru yang menunjukan penularan hepatitis akut misterius dapat tersebar melalui udara dan makanan. Oleh karena itu, kontaminasi silang dalam pangan perlu dicegah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari virtual-college.co.uk, kontaminasi silang merupakan pencemaran, baik itu biologis, fisik, atau kimia, berpindah dari satu tempat dan menyentuh makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bentuk kontaminasi makanan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan keamanan yang serius, terutama bagi restoran atau bisnis lain yang menyimpan makanan untuk waktu yang lama,” begitu penjelasannya.
Kontaminasi silang dapat dilakukan dari makanan ke makanan, orang ke makanan, dari benda atau tempat yang bersentuhan dengan makanan. Contoh kontaminasi yang paling umum adalah dari satu makanan ke makanan lain. Ini biasanya terjadi ketika makanan siap saji menyentuh daging mentah yang terkontaminasi bakteri berbahaya.
Setidaknya ada beberapa jenis utama kontaminasi dalam makanan yang harus diwaspadai. Semuanya adalah kontaminasi biologis, bakteri, virus, parasit, prion, kontaminasi fisik, dan kontaminasi kimia. Sedangkan untuk mencegahnya perlu menyimpan makanan dengan benar. Misalnya menutupi makanan mentah, memisahkan dan menyimpannya di rak paling bawah lemari es.
“Ini adalah cara yang berguna untuk menyimpan makanan dengan benar untuk mencegah kontaminasi silang. Jika makanan mentah menetes atau tumpah di lemari es, disinfektan dan segera bersihkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri,” tulis situs virtual-college.co.uk.
Lalu, gunakan peralatan terpisah, disinfeksi permukaan, cuci tangan saat mengambil dan menaruh makanan, serta gunakan tas belanja dengan benar.
“Kontaminasi silang dalam makanan bisa sangat berbahaya. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap bisnis yang menangani, menyimpan, atau menyajikan makanan untuk menyadari risiko dan cara mencegahnya,” terang situs tersebut.
Sebelumnya, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kesimpulan penularan hepatitis melalui udara dan makanan lantaran adanya dugaan yang dikuatkan beberapa temuan Adenovirus pada pasien yang terkena penyakit tersebut.
“Kami menduga penularan hepatitis akut berat ini diperkirakan dengan dua cara, yaitu melalui udara karena ada kecurigaan adanya Adenovirus. Kemudian, virus hepatitis sebagian besar menyebar melalui makanan fecal oral," katanya.
Baca juga: Cegah Hepatitis Akut lewat Pola Hidup Sehat