Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Media sosial lebih banyak menampilkan vaping atau penggunaan rokok elektronik dengan kesan positif.
Sebagian besar platform media sosial sebenarnya melarang promosi produk tembakau, termasuk rokok elektronik.
Peneliti dari Curtin University meriset 264 konten tentang vaping di TikTok dan mendapati banyak pelanggaran.
Platform media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Facebook sangat banyak menampilkan vaping atau penggunaan rokok elektronik dengan kesan positif. Pesan ini membuat penggunaan rokok elektronik tampak umum dan diterima secara sosial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Iklan tembakau (rokok) tradisional dilarang di Australia selama beberapa dekade. Namun rokok elektronik dipromosikan secara luas di media sosial sehingga merusak beberapa pekerjaan positif pada dekade sebelumnya dalam pengendalian tembakau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar platform memiliki kebijakan konten yang secara tegas melarang promosi penggunaan produk tembakau, termasuk rokok elektronik. Namun penelitian baru kami, yang diterbitkan baru-baru ini, menunjukkan bahwa kebijakan itu secara rutin dilanggar dengan sedikit atau tanpa konsekuensi.
Video Positif Menghasilkan Lebih Banyak Vaping
Penggunaan rokok elektronik oleh kaum muda, termasuk di Australia, berkembang pesat. Begitu juga bukti efek kesehatan dari rokok elektronik yang berbahaya.
Pesan-pesan media sosial yang positif seputar vaping dapat berdampak terutama pada kaum muda, yang paling sering menggunakan media sosial. Dalam beberapa kasus, pesan ini bahkan mengesankan pembuat pesan menargetkan promosinya secara terang-terangan pada remaja.
Penelitian menunjukkan anak muda yang melihat unggahan di media sosial yang menampilkan rokok elektronik cenderung mengisap vape dan melihat rokok elektronik secara positif. Hal ini berlaku untuk iklan rokok elektronik dan konten buatan pengguna. Kreator melakukan pekerjaan pemasaran secara efektif untuk perusahaan rokok elektronik.
Ilustrasi pengguna vape. Pexels
TikTok Menekankan Trik dan Meremehkan Bahaya
Dalam studi kami yang baru-baru ini diterbitkan, kami melihat cara rokok elektronik diiklankan dan dipromosikan di TikTok. Kami menganalisis 264 video rokok elektronik buatan akun berbahasa Inggris dan mengevaluasinya berdasarkan kebijakan konten TikTok pada Februari 2022.
Kami menemukan sebagian besar video (98 persen) menggambarkan rokok elektronik secara positif. Lebih dari seperempat video jelas melanggar kebijakan konten TikTok dan mempromosikan produk vape. Meskipun beberapa video berisi peringatan kesehatan, hanya 2 persen konten yang memberi petunjuk kecanduan vape atau nikotin.
Ada sejumlah kecil unggahan yang merujuk pada profesional kesehatan masyarakat atau mengomentari peraturan rokok elektronik. Konten ini relatif kurang populer, serta menerima proporsi view dan like yang lebih kecil.
Setengah dari total video merujuk pada komunitas vaping. Konten ini sedikit lebih populer daripada yang tidak merujuk pada identitas bersama. Hal tersebut dapat membentuk norma seputar penggunaan rokok elektronik dan meningkatkan persepsi bahwa vaping diterima secara sosial.
Konten populer juga menyertakan referensi tentang trik-trik vape (seperti membuat bentuk dari aerosol yang diembuskan). Ada riset awal yang menunjukkan bahwa remaja sering mengidentifikasi trik vaping sebagai alasan mereka mulai menggunakan rokok elektronik. Konten juga menggunakan humor sebagai alat efektif untuk menjangkau pengguna media sosial muda.
Video yang melanggar kebijakan konten sering memberikan detail tentang cara dan tempat membeli produk rokok elektronik. Ini termasuk menyediakan tautan ke pengecer online dan ke akun media sosial lainnya.
Promosi penawaran seperti hadiah dan harga obral adalah hal biasa, yang secara langsung melanggar kebijakan konten. Banyak konten juga berisi review produk.
Ilustrasi pengguna vape. Pexels
Apa yang Perlu Kita Lakukan
Kita tidak dapat mengandalkan platform untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan konten. Kebijakan media sosial biasanya dilanggar dan tidak ada konsekuensi besar. Sebab, platform itu sendiri yang memutuskan konsekuensi pelanggaran. Ini menjadi masalah karena platform media sosial memiliki insentif finansial yang jelas untuk tidak menghukum akun-akun pelanggar.
Kebijakan terbaru pemerintah federal Australia untuk membasmi vaping yang bersifat hiburan di kalangan anak muda melalui peraturan, penegakan hukum, pendidikan, kemasan polos, dan larangan penyedap sebenarnya cukup bagus. Sayangnya, kebijakan ini tidak mencakup pembatasan iklan rokok elektronik, promosi, dan sponsor di media sosial, yang juga jelas diperlukan.
Kebijakan yang ada harus benar-benar ditegakkan. Ini termasuk mewajibkan platform media sosial melaporkan penegakan aturan internal mereka.
Kebijakan dan proses moderasi saat ini tidak cukup untuk membatasi penyebaran konten pro-rokok elektronik di TikTok. Hal ini mengekspos pengguna media sosial muda untuk menggunakan rokok elektronik. Perlu ada regulasi yang lebih besar tentang konten rokok elektronik dan promosinya untuk mencegah penggunaan dan menunjukkan bahayanya di masa mendatang bagi kaum muda.
---
Artikel ini ditulis oleh Renee Carey dan Jonine Jancey, peneliti kesehatan masyarakat dari Curtin University, Australia. Terbit pertama kali di The Conversation untuk memperingati Hari tanpa Tembakau Dunia pada 31 Mei.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo