Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mengonsumsi buah-buahan menjadi kebiasaan yang baik banyak orang. Setiap hari, mereka setidaknya mengonsumsi satu jenis buah. Entah saat sarapan, makan siang, makan malam, atau kudapan. Banyak sekali pilihan buah, salah satunya buah pir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buah pir dapat dikonsumsi dengan berbagai cara. Mulai dari dimakan begitu saja, dibuat jus, atau diolah menjadi berbagai macam makanan. Cara konsumsi tentu dikembalikan pada masing-masing orang. Hal terpenting adalah memastikan nutrisi dalam buah pir tidak banyak terbuang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum memastikan hal tersebut, tentu kita harus mengetahui apa saja nutrisi yang terkandung dalam buah pir. Terkadang suatu makanan dianggap tidak baik tanpa mengetahui kandungan nutrisinya. Hal tersebut sering menyebar di masyarakat dan menjadi pengetahuan yang menyesatkan. Tentu itu sangat berbahaya.
Lantas apa saja nutrisi yang dikandung sebuah pir?
Dilansir dari Pear Bereau Northwest/USA Pear, organisasi nirlaba yang mempromosikan pir segar dari Washington dan Oregon, sebuah pir ukuran sedang dengan berat 166 g mengandung berbagai nutrisi. Kalori yang dikandung pir tersebut sebanyak 100 kalori. Adapun kandungan lainnya adalah karbohidrat 25 g, serat 6 g, gula 15 g, protein 1 g. Selain itu, pir juga mengandung unsur kimia lain yang berguna untuk tubuh. Di antaranya, kalsium 20 mg, besi 0,3 mg, kalium 190 mg, dan vitamin C 7 mg.
Kepadatan nutrisi pir semakin baik karena tidak adanya kandungan lemak, natrium, dan kolesterol. Kehadiran serat dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan. Selain itu, kandungan kalium juga menyehatkan jantung. Kandungan vitamin C sudah banyak diketahui orang sebagai penjaga kekebalan tubuh terhadap penyakit. Begitu banyak khasiat dari sebuah pir saja.
Dengan kekayaan nutrisi yang dikandung oleh pir, tentu sudah tidak diragukan lagi manfaatnya. Apalagi pir lumayan mudah untuk ditemui di pedagang buah. Pasokan hampir selalu ada. Tentu memenuhi kebutuhan hidup sehat menjadi lebih mudah dalam keadaan seperti ini.
Adapun dalam mengonsumsinya, pir lebih baik dimakan langsung. Pengolahan atas bahan mentah, rentan menghilangkan nutrisi. Apalagi kalau tahapan pengolahannya sangat banyak. Namun, bukan berarti tidak boleh dijadikan olahan. Hanya saja, jangan terlalu sering agar manfaat pir dapat dirasakan secara optimal.
Itulah beberapa fakta terkait nutrisi yang dikandung dalam satu buah pir. Tidak perlu ragu untuk mengonsumsi pir secara rutin. Cukupi nutrisi untuk tubuh dan hidup sehat dengan bahagia.
Pilihan editor: Perbedaan Nutrisi Buah Pir dan Apel
