Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bayi Baru Lahir Boleh Dibawa Mudik, Simak 4 Tips dari Dokter Anak

Selama dalam keadaan sehat, bayi baru lahir boleh melakukan perjalanan mudik. Tapi, jangan lupa memperhatikan empat hal ini.

29 Mei 2019 | 07.18 WIB

Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi bayi baru lahir. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua yang ragu untuk membawa bayi baru lahir dalam perjalanan mudik. Pertimbangan utamanya adalah kesehatan si kecil.

Menurut dokter spesialis anak Rinawati Rohsiswatmo, ini diperbolehkan alias tidak dilarang, selama bayi dalam keadaan sehat dan merasa nyaman. "Bayi harus mendapat pemeriksaan kesehatan minimal 2 minggu sebelum keberangkatan," tulis dia di akun Instagram pribadinya, @drrina.id pada 25 Mei 2019.

Baca juga: Mudik? Supir Mobil Istirahat Pasca Jalan 4 Jam, Supir Motor 2 Jam

Meski demikian, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian. 
Melansir dari unggahan Dr. Rina, berikut adalah empat di antaranya.

1. Memilih pakaian yang tepat

Pemilihan pakaian harus disesuaikan dengan moda transportasi yang akan digunakan. Menurut Rina, apabila perjalanan ditempuh melalui jalur darat dan laut seperti mobil, motor, bus atau kapal, disarankan untuk memilih pakaian yang sejuk. Sebab umumnya, pada perjalanan tersebut, suhunya akan lebih hangat dan lembap. Sebaliknya, jika menggunakan jalur udara seperti pesawat, gunakan pakaian hangat karena suhunya yang tergolong dingin.

2. Memberi ASI

Bayi hanya akan dapat memperoleh asupan gizi dari air susu ibu atau ASI. Menurut Rina, ASI sebaiknya diberikan sesaat sebelum melakukan perjalanan. Ini ditujukan agar bayi merasa kenyang dan lebih nyaman sehingga selama perjalanan, ia pun tidak mudah rewel. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan untuk pemberian ASI lanjutan saat dibutuhkan.

3. Pemilihan jalan yang baik

Apabila Anda berkendara bersama bayi, Rina menyarankan untuk menghindari jalur dengan guncangan maksimal, daerah yang macet, serta kaya akan asap rokok. Itu dilakukan untuk meminimalisasi kerewelan bayi saat di perjalanan. Namun kalau memang tidak memungkinkan, selain memberikan ASI untuk menenangkan bayi, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menepi dan berhenti sejenak sembari menenangkannya.

Baca juga: Mudik, Jangan Lupa Cabut Kontak Listrik dan 4 Hal Ini

4. Ada pengecualian untuk bayi prematur

Rina mengatakan bahwa bayi prematur baru diperbolehkan untuk ikut mudik saat usianya berada di atas 2-3 bulan. Sebab dalam usia tersebut, mereka baru bisa beradaptasi dengan lingkungan secara sempurna. Meski demikian, Rina juga tetap menyarankan untuk melakukan proses pemeriksaan kesehatan bayi, setidaknya dua minggu sebelum perjalanan.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | INSTAGRAM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus