Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Otak adalah salah satu organ vital yang perlu dijaga kesehatannya agar tetap bisa berfungsi maksimal sampai akhir hayat. Dan ada satu masa kita ingin tahu apa yang terjadi pada diri kita menjelang kematian dan juga kondisi otak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buat yang ingin tahu jawabannya, sains sudah mencari tahu apa yang terjadi pada otak sesaat sebelum hidup kita berakhir. Dilansir dari Marca pada Februari 2025, ilmuwan saraf dan juga pengajar di Universitas Michigan di Amerika Serikat, Jimo Borjigin, telah melakukan penelitian selama bertahun-tahun dan menemukan sebelum secara perlahan "mengakhiri tugasnya", aktivitas otak justru meningkat sebelum kita meninggal dunia.
Kenapa Aktivitas Otak Meningkat sebelum Orang Meninggal Dunia?
Borjigin menemukan secara tidak sengaja ketika bereksperimen dengan tikus lebih dari 10 tahun lalu. Menurut penelitian pada 2013, tim Borjigin mengamati bahwa setelah pasokan oksigen terputus, otak tikus tampak mengalami peningkatan aktivitas neurotransmitter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dua tahun kemudian atau pada 2015, penelitian lain menyatakan otak yang sekarat tak hanya langsung mengakhiri aktivitasnya tapi justru masuk dalam kondisi hiperaktif. Akan tetapi, baru-baru ini tim periset tersebut melakukan analisa serupa pada otak manusia yang tengah koma dan menggunakan alat bantu hidup, tentu saja dengan seizin keluarganya.
Alat bantu pernapasan disingkirkan pada saat otak dimonitor dengan elektroensefalografi. Hasilnya, dua dari empat pasien menunjukkan aktivitas otak yang intens dengan gelombang gamma tampak terhubung dengan fungsi kognitif kompleks, termasuk memori.
Akan tetapi, ada perbedaan dengan tikus karena aktivasi otak dalam kasus ini secara keseluruhan namun pada manusia aktivasi hanya terjadi di area tertentu. Aktivasi terlihat di korteks visual dan menjelaskan kenapa sebagian orang yang selamat setelah mengalami henti jantung mengaku melihat cahaya. Penelitian ini mengungkapkan meski sudah mulai meredup secara perlahan, otak menjadi sangat aktif ketika kekurangan oksigen.