Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebaya adalah busana tradisional wanita Indonesia yang sering digunakan untuk acara pernikahan, wisuda, dan acara resmi lainnya. Kesan elegan dan klasik yang terlihat setiap memakainya, membuat kebaya jadi favorit untuk busana resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya potongan kebaya memiliki bentuk yang mengikuti bentuk tubuh, mungkin bagi sebagian orang tak nyaman menggunakannya. Menurut pendiri Komunitas Perempuan Berkebaya Rahmi Widayati, salah satu kendala saat mengenakan kebaya adalah bahannya.
“Bahan seringkali menjadi kendala. Karena itu sebaiknya pakai kaus juga bisa, kalau mau pakai untuk acara sehari-hari atau untuk acara yang lebih lama. Kalau pakai kaus lebih enak,” jelas Rahmi Widayati, saat ditemui di sela-sela kegiatan #SelasaBerkebaya di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Selasa 25 Juni 2019.
Komunitas Gerakan Nasional #SelasaBerkebaya mengkampanyekan kebaya di atas gerbong MRT di Jakarta, Selasa, 25 Juni 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kebaya juga memiliki berbagai desain dan gaya, karena itu tentunya bisa disesuaikan dengan kenyamanan masing-masing. Selain itu, kebaya bisa digunakan oleh wanita dengan bentuk tubuh apapun. Karena pilihannya yang cukup banyak, jangan memaksakan diri untuk menggunakan kebaya yang tidak terasa nyaman.
“Kainnya juga banyak yang enggak tahu. Kebanyakan berpikiran kain kebaya itu harus ketat jadi susah jalan. Masih perlu diajarkan kalau kain ini bisa dibuat nyaman,” lanjut Rahmi Widayati.
Ada berbagai cara untuk mengikat kain saat mengenakan kebaya. Dengan ikatan kain yang benar, mengenakan kebaya bisa terasa seperti mengenakan rok biasa. Bila tidak suka mengenakan kain dengan cara yang ketat, sebenarnya ada cara lain untuk mengikat kain saat mengenakan kebaya. Salah satu cara mudah adalah untuk memastikan kaki Anda mudah bergerak saat sedang mengikat kain.