Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Yang Perlu Anda Tahu Gejala Tumor Otak dari Sakit Kepala

Maret adalah Bulan Kepedulian Tumor Otak. Pakar mengingatkan ketika sakit kepala tak juga reda, waspadai adanya tumor otak.

19 Maret 2025 | 14.57 WIB

Ilustrasi otak. Pixabay
Perbesar
Ilustrasi otak. Pixabay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAKIT kepala adalah masalah kesehatan yang umum dialami banyak orang, termasuk saat berpuasa. Sakit kepala waktu puasa biasanya terkait turunnya kadar gula darah atau karena dehidrasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Biasanya, sakit kepala mereda hanya dengan meminum obat antinyeri seperti parasetamol atau aspirin. Namun bila tidak juga hilang setelah minum obat, sebaiknya periksakan kondisi ke dokter karena bisa jadi merupakan indikasi masalah kesehatan lebih serius.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Maret adalah Bulan Kepedulian Tumor Otak. Para pakar pun mengingatkan ketika sakit kepala tak juga mau pergi, waspadai adanya tumor otak.

Apa Itu Tumor Otak?

Tumor otak adalah pertumbuhan sel di otak atau di sekitarnya. Tumor otak dapat terjadi di jaringan otak, lokasi terdekat termasuk saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan selaput yang menutupi permukaan otak.

Tumor otak yang dimulai di otak, disebut tumor otak primer. Terkadang, kanker menyebar ke otak dari bagian tubuh yang lain. Tumor ini adalah tumor otak sekunder, juga disebut tumor otak metastatik. 

Menurut Mayo Clinic, ada jenis tumor otak yang tidak bersifat kanker (nonkanker) atau tumor otak jinak. Tumor otak nonkanker dapat tumbuh seiring waktu dan menekan jaringan otak. Ada juga tumor otak ganas dan menyebabkan kanker otak, yang dapat tumbuh dengan cepat. Sel kanker dapat menyerang dan menghancurkan jaringan otak.

Apakah Sakit Kepala Efek Samping Tumor Otak?

Sakit kepala adalah gejala umum tumor otak dan dialami 50-60 persen penderita, kata  Dr Steven Allder, konsultan neurologi di Re:Cognition Health di Inggris. "Mekanisme tumor otak memicu sakit kepala termasuk meningkatnya tekanan intrakranial, iritasi langsung dan perubahan aliran darah," ujarnya kepada Mirror edisi 18 Maret 2025.

Allder melanjutkan, "Tumor bisa mengokupasi ruang dalam tengkorak, menyebabkan bengkak dan menghambat aliran darah. Selain itu, bisa menekan atau meregangkan jaringan-jaringan sensitif seperti pembuluh darah dan saraf, memicu rasa sakit. Tumor juga bisa mengganggu aliran darah normal di otak dan menyebabkan sakit kepala."

Seperti Apa Rasanya Sakit Kepala karena Tumor Otak?

Sakit kepala terkait tumor otak punya karakteristik yang khas, yang membedakannya dari sakit kepala karena sebab lain. Berikut lima hal kunci yang perlu diperhatikan.

1. Sakit kepala tak kunjung reda, semakin parah. "Tak seperti sakit kepala karena tekanan atau migrain, sakit kepala karena tumor otak semakin parah seiring waktu. Perkembangan ini bisa meliputi meningkatnya intensitas, frekuensi, atau durasi nyeri," papar Allder.

2. Sakit kepala di pagi hari. "Berbaring dalam waktu lama bisa meningkatkan tekanan di otak. Artinya, penderita tumor otak mungkin mengalami sakit kepala lebih sering di pagi hari setelah tidur semalaman," ujar Dr Peter Abel, pengajar senior ilmu biomedis dengan spesialisasi saraf di Universitas Central Lancashire di Inggris.

3. Nyeri terpusat di satu area. Abel menjelaskan, "Sakit kepala di area tertentu juga bisa memastikan lokasi tumor otak karena adanya tekanan atau sumbatan cairan."

4. Gejala lain. Sakit kepala akibat tumor otak sering diiringi gejala lain yang menandakan bertambahnya tekanan intrakranial atau efek langsung pada otak, kata Allder. "Gejala termasuk mual dan muntah, begitu juga perubahan penglihatan (buram atau berganda), tak sadarkan diri, otot lemah, dan mati rasa," paparnya.

5. Tak mempan minum obat antinyeri. "Tak seperti jenis sakit kepala lain, sakit kepala akibat tumor otak sering tidak merespons obat antinyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol, ibuprofen, atau aspirin, dan inilah yang menjadi tanda peringatan," ungkap Allder.

Kapan Perlu Pertolongan Medis?

Allder mengatakan jika sakit kepala tak juga hilang dan berbeda dari yang biasa dialami, Anda perlu berkonsultasi ke dokter. "Sakit kepala dibarengan gejala neurologis seperti kebas, lemah, atau sulit bicara juga perlu diperiksakan. Sakit kepala yang tak merespons obat antinyeri juga menjadi indikasi perlunya atensi medis," tuturnya.

Sementara Abel mengingatkan mereka yang berisiko tinggi, seperti yang punya riwayat kanker atau sistem imun lemah perlu berkonsultasi ke dokter bila merasakan sakit kepala yang tidak biasa. "Penting untuk mewaspadai tumor otak dengan serius. Hubungi layanan darurat bila sakit kepala luar biasa menyiksa, dan diikuti gejala demam, leher kaku, fotofobia (sensitif terhadap cahaya), dan tidak sadarkan diri," pesan Abel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus