Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Buah Olahan Dapat Mengurangi Kandungan Nutrisinya?

Faktanya, baik buah segar maupun buah olahan, akan kehilangan nutrisi saat menjalani transportasi dan penyimpanan.

22 Februari 2022 | 15.16 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Berbagai olahan buah durian di Rumah Durian Harum. Di sini tersedia mulai dari ice cream durian, pancake durian, jus durian, kolak durian, dan serabi durian. Tempat ini berlokasi di Jalan Raya Pos Pengumben, Jakarta Barat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buah olahan dianggap dapat mengurangi sebagian nutrisi yang ada di dalamnya. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Faktanya, baik buah segar maupun buah olahan, akan kehilangan nutrisi saat menjalani transportasi dan penyimpanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut publikasi National Institute of Food and Agriculture, pada dasarnya, buah mulai kehilangan sebagian nutrisinya segera setelah dipanen. Tetapi kehilangan nutrisi ini dapat diperlambat dengan cara pendinginan dan pengawetan yang tepat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Times of India, memasak dapat menghancurkan atau menghilangkan sebagian vitamin dan mineral penting dalam buah. Sifat fisik buah akan berubah ketika direbus karena melalui panas dan merendamnya dalam air. Ini karena merebus buah dapat menyebabkan hilangnya banyak vitamin penting.

Selain itu, paparan cahaya, udara, dan enzim alami juga dapat mengurangi nutrisi dalam buah. Akan lebih baik ketika memilih untuk memasak buah dengan cara dikukus.

Buah akan kehilangan setengah hingga sepertiga vitamin A dan C, tiamin, dan riboflavin saat dimasak. Merendam buah-buahan dapat merampas nutrisinya karena banyak mineral dan vitamin dalam buah buahan larut dalam air.

Jika buah-buahan dikalengkan selama setahun, mungkin kehilangan 5 hingga 20 persen vitamin A dan C setiap tahun.

Dikutip dari Foods Afety Helpline, proses seperti pembekuan, pengalengan dan pengeringan dapat mengubah buah olahan menyebabkan buah juga kehilangan nutrisi, seperti ketika dimasak.

Di sisi lain, pengalengan buah dapat menstabilkan nutrisi buah yang mudah rusak seperti vitamin C. Kecil kemungkinan kehilangan vitamin C dalam buah selama penyimpanan kalengan, jika dibandingkan dengan produk segar yang dibekukan.

Dilansir dari eurekalert.org, dalam studi berjudul " Nutrition and Cost Comparisons of Select Canned, Frozen and Fresh Fruits and Vegetables", buah-buahan kalengan, beku dan segar memiliki nutrisi yang setara dan dalam beberapa kasus bahkan lebih baik.

Faktanya, beberapa produk kalengan bisa lebih bergizi seperti tomat kalengan yang mengandung lebih banyak likopen dan vitamin B dibandingkan dengan tomat segar.

Buah segar mungkin menjadi pilihan terbaik karena menawarkan kualitas dan variasi nutrisi tetapi harus benar-benar segar. Buah segar yang datang langsung dari pertanian dan langsung ke Anda memiliki nilai gizi paling tinggi.

Jika buah-buahan telah lama disimpan di rak, kemungkinan besar telah kehilangan vitamin dan fitonutrien. Namun, mengonsumsi buah olahan juga memberikan nutrisi dalam jumlah yang cukup baik.

WILDA HASANAH

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus