Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Benarkah Makan Telur Dapat Membuat Gemuk dan Meningkatkan Kolesterol?

Sejumlah mitos menyebut makan telur dapat membuat gemuk dan meningkatkan kolesterol. Benarkah?

15 Maret 2023 | 06.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi putih dan kuning telur. pixabay.com/Baljeet Singh

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Telur merupakan sumber protein hewan yang mudah didapat dan memiliki harga yang relatif murah. Telur mengandung sejumlah protein, lemak, dan mineral yang baik untuk tubuh. Sayangnya, telur mengandung lemak dan kolesterol tinggi sehingga banyak orang ragu untuk mengonsumsinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak hanya itu, muncul sejumlah mitos di masyarakat yang membangun stigma bahwa makan telur bisa meningkatkan kolesterol dan bikin gendut. Benarkah mitos tersebut?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip buku Keajaiban Telur yang ditulis Elok Ning Faikoh, mitos tersebut tidaklah benar. Telur memang dapat mengandung hingga maksimal 200 miligram kolesterol pada satu kali penyajian. Asupan kolesterol yang berlebihan memang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit jantung. Namun faktanya konsumsi makanan mengandung kolesterol tidak serta merta akan meningkatkan kadar kolesterol setinggi yang dibayangkan.

Menurut penelitian, hanya sedikit orang yang dapat mengalami kenaikan kolesterol setelah konsumsi makanan mengandung kolesterol. Pernyataan ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Harvard terhadap 100 ribu responden. Riset membuktikan, konsumsi telur tidak meningkatkan risiko penyakit jantung koroner. 

Kemudian mitos lain yang juga beredar di masyarakat adalah konsumsi telur dapat menimbulkan peningkatan berat badan. Padahal faktanya konsumsi telur malah dapat menurunkan berat badan. 

Beberapa pendapat mengatakan telur mengandung 60 persen kalori yang berasal dari lemak. Namun sebenarnya konsumsi telur tidak membuat badan menjadi gemuk. Pasalnya, telur malah banyak digunakan untuk menu diet guna menurunkan berat badan. 

Dalam satu butir telur hanya mengandung 70 kalori, 6 gram protein, dan 5 gram lemak. Kombinasi antara protein dengan lemak dapat memicu hormon kenyang. Protein dalam telur juga menyebabkan tubuh melepaskan glukagon, yang dapat merangsang tubuh untuk melepas dan menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak. 

MELINDA KUSUMA NINGRUM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus