Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Micin atau penyedap rasa sering dikaitkan dengan monosodium glutamate (MSG). Pada tahun 1986, Advisory Committee on Hypersensitivity to Food Constituent di FDA menyatakan bahwa pada umumnya, MSG aman untuk dikonsumsi. Namun, penggunaan yang di luar batas wajar dapat menimbulkan risiko penyakit bagi tubuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsumsi MSG yang berlebih dapat menimbulkan gatal tenggorokan, sakit kepala, hingga muntah-muntah. Mengingat banyaknya efek samping yang ditimbulkan dari penyedap rasa buatan ini, penyedap rasa alami menjadi pilihan selanjutnya. Apa saja penyedap rasa alami yang aman untuk dikonsumsi selain garam dan gula?
- Jamur
Jamur bukan hanya memiliki kandungan protein, melainkan juga asam glutamat alami yang merupakan sumber dari rasa gurih. Jamur dapat digunakan sebagai penyedap rasa alami dengan cara dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara penjemuran di bawah sinar matahari. Setelah jamur dijemur, jamur dapat dikonsumsi dengan menambahkannya pada makanan yang hendak disantap.
- Ebi
Ebi adalah udang yang telah melalui proses pengasinan lalu dikeringkan. Ebi memberikan rasa gurih pada makanan. Ebi biasanya dijadikan bahan pelengkap untuk tumisan. Ebi dapat ditemui di warung-warung terdekat dengan harga yang terjangkau.
- Terasi
Terasi merupakan bumbu yang berbahan baku udang, seperti ebi. Bedanya, udang atau rebon harus melalui proses fermentasi sebelum menjadi terasi. Terasi merupakan penyedap rasa alami yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dan negara di Asia Tenggara. Aromanya yang tajam dan rasanya yang unik membuat terasi cocok digunakan untuk sambal dan tumisan.
- Parmesan
Parmesan atau keju parmesan merupakan keju asal Italia. Keju parmesan biasanya dipakai sebagai tambahan pasta atau sup. Bahan makanan ini mempunyai rasa yang gurih dan umum digunakan sebagai bahan masakan oleh orang-orang di negara barat
- Kecap asin atau manis
Kecap pada umumnya dibuat dari kedelai hitam. Kedelai yang difermentasi dan dicampurkan beberapa bahan lain akan menghasilkan kecap asin atau manis tergantung tambahan bahan dan cara pembuatan. Masyarakat Indonesia sudah tak asing dengan penggunaan kecap di berbagai makanan, mulai dari tumisan, bakso, soto, hingga pengganti saus.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keberadaan MSG memang masih sangat dibutuhkan bagi masyarakat Indonesia. Meskipun sudah ada beberapa keluhan mengenai efek samping dari pemakaian yang berlebihan, MSG secara relatif masih aman untuk dikonsumsi. Sementara Anda mengurangi penggunaan MSG, penyedap rasa alami yang sebelumnya telah disebutkan dapat menjadi pilihan yang lebih sehat.
DINA OKTAFERIA