Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Bibi ana di meksiko

Pengobatan kanker dengan laetrile dilarang oleh pemerintah amerika serikat. bahan obat tersebut, amygdalin, dibuat di trijuana (meksiko). klinik kanker ramai dikunjungi pasien.

17 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

WALAUPUN ada petisi dari sementara dokter, yang mendesak supaya Laetrile disahkan sebagai obat kanker, pemerintah Amerika Serikat selama sepuluh tahun belakangan ini tetap melarang penggunaan obat tersebut. Obat injeksi ini -- bahannya terdiri dari amygdalin, satu zat yang diambil dari buah aprikot -- dibuat di Tijuana (artinya Bibi Ana), sebuah kota kecil di Meksiko yang berhimpit dengan perbatasan Amerika Serikat. Tetapi sekarang larangan itu nampak mengalami sedikit kekendoran. Agaknya bukan hanya lantaran desakan sebagian kecil dokter. Tapi juga tuntutan-tuntutan untuk kebebasan memilih obat dari para pasien kanker sendiri. Baru-baru ini, sebuah koran terbitan San Diego, dengan huruf-huruf besar memuat berita tentang berhasilnya seorang pasien memasukkan Laetrile ke AS -- setelah memperoleh izin pengadilan negara bagian Kansas. Tentu saja hubungan AS dengan Meksiko yang semakin tegang akhir-akhir ini tidak bisa dikatakan lantaran semakin banyaknya obat tersebut diselundupkan ke AS. Tetapi karena volume penyelundupan narkotika dari Meksiko yang terus bertambah -- sekalipun menurut perkiraan, nilai amygdalin yang diselundupkan lebih banyak dari narkotika. Majalah kedokteran Amerika menduga-duga sekitar 400 dokter menggunakan obat tersebut terhadap pasien mereka. Dan sebagai barang selundupan dia bisa mencapai harga $ 50. Centro Medico Del Mar Sementara itu gerbang perbatasan kota San Ysidro, dari Amerika Serikat menuju Tijuana, saban hari ramai. Pasien-pasien kanker yang gagal disembuhkan obat-obat biasa, lewat di perbatasan ini -- bercampur dengan para pedagang dan pelancong -- untuk kemudian mengunjungi klinik Centro Medico Del Mar. Klinik ini hanya lima mil dari perbatasan -- berdiri di pinggir jalan, bentuknya seperti cottage di Ancol. Nona-nona Meksiko yang manis siap menyambut pasien. Ruang tunggunya lebih mengesankan sebagai ruangan tamu seorang tolan. Karpet digelar. Lukisan dan hasil kerajinan tangan Meksiko yang khas muncul di tiap kamar. Ruangan-ruangan peristirahatan pasien diletakkan sedemikian rupa hingga mereka dapat "bersatu" dengan pegunungan yang waktu itu kebetulan sedang kering kerontang. Dalam kesibukannya melayani pasien, pimpinan klinik tersebut -- dr Ernesto Contreras -- sempat mengadakan pembicaraan singkat dengan wartawan TEMPO Martin Aleida yang melakukan k,unjungan ke sana bulan Desember kemarin. Tanya: dr Contreras, apakah amygdalin obat penyembuh atau hanya sekedar pengontrol penyakit kanker? Jawab: Amydlalin mengontrol dan bukan penyembuh kanker. T: Apakah semua jenis penyakit kanker bisa diobati dengan amygdalin? J: Hampir semua penyakit kanker. Namun kami tidak pernah melihat hasil yang bagus pada penderita osteogenic sarcoma kanker yang menyerang tulang). Begitupun kanker pada otak. T: Apakah anda mengkombinasikan amygdalin dengan kemoterapi (obat-obat kimia) operasi dan radiasi? J: Ya, bila memang diperlukan. Dia kami gunakan dalam jumlah yang amat sedikit. Kalau pun kami melaksanakan operasi, yang kami laksanakan adalah operasi keciikecilan. Kami tak pernah melakukan operasi besar. Kami tidak suka menggunakan radiasi. Dan kalau pun menggunakannya tidaklah sama dengan yang dilakukan secara konvensionil. Kemoterapi juga kami pakai dalam jumlah sedikit. Tapi kami tak pernah melihat hasil pengobatan yang baik dengan jalan mengkombinasikan amygdalin dengan kemoterapi. T: Berapa banyak pasien yang mengunjungi klinik anda ini saban hari? J: Bervarias Pukul rata lima puluh orang. Satu jumlah yang memuaskan. T: Mereka datang dalam stadium dini? J: Tidak. Kebanyakan sudah dalam stadium lanjut atau sudah terlalu parah. T: Jadi amygdalin dapat juga menyembuhkan kanker dalam stadium lanjut? J: Ya, ya, amygdalin sebagaimana saya katakan, mengontrol kanker. Kadang-kadang dalam pelaksanaan pengobatan yang baik dia menolong. Saya harus tegaskan: kadang-kadang. T: Tapi dalam stadium dini dia menyembuhkan. Begitu bukan? J: Dalam stadium dini dia memang. T: Dari mana pasien anda ini berdatangan? J: Pasien lokal (Meksiko) sangat sedikit. Kebanyakan orang Amerika Serikat, jumlahnya 80%. Ada juga yang datang dari Kanada, Jerman dan Australia. kami kedatangan pasien hampir dari seluruh dunia. T: Apakah anda meminta diit yang ketat bagi para penderita? J: Ya, memang mereka yang sudah parah dilarang merokok, minum alkohol, makan daging, telur dan nasi. Gula yang antara lain dapat campuran bahan kimia dan zat-at warna seperti yang terdapat pada minuman botolan, jua dilarang mereka dianjurkan makan buah dan sayuran segar. T: Bagaimana pandangan anda mengenai pengobatan kemoterapi, operasi dan radiasi untuk kanker? J: Ya. Dia punya tempat dalam pengobatan kanker. Tetapi penggunaan amydalin akan menghindarkan seseorang dari efek keracunan kimiawi. T: Apakah klinik anda ini memiliki data-data patologis dari para pasien? J: Ya kami punya. Di Tijuana ini kami punya dua orang ahli patologi. Dan kadang-kadang, dalam kasus tertentu, kami melakukan konsultasi dengan ahli patologi dari San Dieo AS). Namun kebanyakan dari pasien sudah membawa data-data patologis dari dokter mereka di masing-masing negara. T: Di mana anda belajar kedokteran? J: Di sini. Di Meksiko. Saya juga pernah mengambil spesialisasi kanker diAmerika Serika. Dokter Contreras telah menggunakan amygdalin sejak 12 tahun lalu. Dia adalah dokter yang ikut dengan Krebs seorang ahli biokimia dari California yang telah menemukan amygdalin sebagai obat kanker. Tetapi ketika pemerintah AS melarang obat tersebut dengan alasan bisa mengakibatkan keracunan, mereka memindahkan kegiatan ke kota perbatasan Meksiko, Tijuana, di mana obat itu menemukan kebebasannya. Krebs sendiri tetap tinggal di California. Sedang Contreas sibuk terus menerima pasiennya di klinik yang terletak dekat pantai itu, dan mengepalai sebuah rumah sakit kanker yang mewah di kota itu juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus