Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

100% untuk "kehamilan anggur"

Kaum ibu banyak yang menderita penyakit kanker mulut rahim. pengobatan dengan radiasi banyak digunakan di rscm, karena biayanya relatif murah. penyakit kehamilan anggur dapat disembuhkan 100%. (ksh)

17 Januari 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DALAM kenyataannya, kaum wanita memang menjadi korban terbanyak dari tumor ganas atau kanker. Mengapa begitu? Masih belum bisa dijelaskan, sebelum para ahli dapat menguraikan sebab musabab penyakit tadi. Dan jenis kanker yang paling banyak diderita kaum ibu kita itu menurut dr Lukito Husodo, Kepala Sub Bagian Kanker Kandungan RSCM, "maka kanker mulut rahim paling banyak ditemukan di sini". Saban tahun, menurut catatan, penderita kanker kandungan yang masuk ke rumahsakit itu mencapai 400 orang. Sebagaimana keluhan para dokter di mana saja dan dalam spesialisasi apa saja, maka pasien datang dalam keadaan sudah parah. "70 sampai 75", sudah pada stadium III dan IV", kata Lukito yang sejak tahun 1951 mengkhususkan dirinya menangani penyakit kandungan tersebut. Operasi, radiasi, gabungan keduanya dan kemoterapi dipergunakan dalam usaha menyembuhkan penyakit kanker kandungan di RSCM. Namun yang paling banyak digunakan adalah radiasi yang lama pengobatannya sekitar 2 bulan. Menurut Lukito cara ini yang terbaik untuk pasien di sini, berhubung tarifnya yang relatif tidak mahal dan pasien pun lebih suka memilih cara ini dibandingkan dengan operasi. Jarang pasien mau dioperasi berhubung ongkosnya yang mahal dan banyak pasien tidak mau kehilangan sesuatu dari tubuhnya. Apakah diantara mereka yang mendapatkan pengobatan macam itu ada yang tertolong? "Sekitar 60% dari penderita penyakit dalam stadium II dan III bisa disembuhkam Stadium I tentu lebih banyak lagi. Dan yang saya katakan sembuh di sini adalah mereka yang terus-menerus diamat-amati sampai lima tahun sejak pengobatan dimulai. Lima tahun merupakan batas waktu untuk menyatakan sembuh tidaknya seseorang dari kanker", jawab Lukito. Tetapi jika kanker itu meyangkut penyakit kanker kandungan yang bernama "kehamilan anggur" dia seratus prosen yakin bisa disembuhkan. Untuk kemajuan pengobatan kanker di sini, Lukito sangat menyayangkan belum adanya fasilitas untuk melaksanakan basic research. Dia termasuk mereka yang kecewa dengan gagalnya pembangunan rumahsakit dan pusat kanker yang masih saja tinggal jalan, di Slipi, Jakarta. Padahal Pusat kanker itu sudah direncanakan sejak zaman Sukarno dan masih terkatung-katung terus sampai pemerintah pusat belum lama ini mengambil oper penyelesaiannya dari Yayasan Pemberantasan Penyakit Kanker Indonesia yang diketai dr Tambunan. Lukito sendiri duduk sebagai sekretaris yayasan tersebut, tetapi kemudian mengundurkan diri karena agaknya dia merasakan kebrengsekan organisasi yayasan tersebut menjadi kanker dalam bentuk lain. Sekalipun sudah diambil oper Departemen Kesehatan, namun kekayaan yang terkumpul berjumlah Rp 7,5 milyar dari berbagai sumbangan, menurut kabar belum juga diserahterimakan berbarengan dengan pengambilalihan tadi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus