Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Acara bazaar buku Big Bad Wolf ramai dikunjungi masyarakat. Bazar yang digelar 280 jam nonstop mulai dari 29 Maret hingga 9 April 2018 ini digelar di Hall ICE BSD, Tangerang. Di hari pertama, pengunjung sudah terlihat memilih banyak macam buku yang ditumpuk di keranjangnya. Antrean di area kasir yang luas pun sudah mulai terisi setengahnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika Anda tidak memiliki waktu untuk datang atau tidak ingin mengantre, Anda dapat menggunakan jasa titip (jastip) yang ada di media sosial seperti Instagram. Dengan jasa mereka, Anda hanya perlu memilih buku lewat Instagram lalu mereka akan membelikan buku tersebut untuk Anda. Contohnya seperti salah satu pembuka jasa titip Big Bad Wolfs bernama Adam.
Baca juga:
Indonesia Fashion Week : Ada Pink di Tema Busana Pria Tahun 2018
David Beckham Mengaku Suka Konsumsi Guilty Pleasure, Apa Itu?
Wedang Uwuh: Kuliner yang Hampir Punah, Beda dengan Bir Pletok?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adam menjelaskan sistem yang diberlakukan dalam usaha jasa titip buku BBW miliknya. Ia dan timnya akan mengunggah foto di Instagram lalu menunggu hingga pembeli menghubungi mereka. Setelah itu, pembeli harus membayarkan buku terlebih dahulu secara lunas sebelum mereka membayarkan buku tersebut ke kasir. “Kita tidak mau ambil risiko. Jadi, pembeli lunasin dulu,” ujar Adam saat ditemui di Hall ICE BSD pada Kamis, 29 Maret 2018.Salah satu tumpukan buku non-fiksi impor yang dijual di Big Bad Wolfs 2018 pada Kamis, 29 April 2018 (Tempo/Magnulia Semiavanda Hanindita)
Soal harga jasa yang diterapkan, Adam mengatakan harganya bergantung pada harga buku yang dibeli. Sebagai contoh, jika buku berharga mulai Rp10.000–Rp50.000, jastip miliknya akan mengenakan biaya jasa sebesar 10 persen. Kemudian, jika bukunya berharga di atas Rp100.000, ia mengenakan harga sebesar 30 persen.
Meskipun ada biaya tambahan, pembeli buku di Big Bad Wolf, ini dianggapnya masih tertarik dan tidak keberatan karena harga bukunya masih termasuk murah. Adam sendiri pun sudah memiliki 5 keranjang besar berisikan buku dari berbagai macam genre saat ditemui.
MAGNULIA SEMIAVANDA HANINDITA