Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Buat generasi muda yang masih bingung tabungan untuk beli rumah atau mobil, tak ada salahnya menyimak saran berikut. Lo Kheng Hong, investor saham yang berstatus sebagai pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen untuk empat emiten, membagikan pandangannya apakah lebih baik membeli rumah atau mobil. Pemilik sapaan akrab Lo ini mengatakan lebih baik uang yang ada digunakan untuk sesuatu yang apresiasi, bukan depresiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sayang uang untuk dibelikan mobil karena ada depresiasi. Lebih baik uang dibelikan sesuatu yang apresiasi, yang tidak depresiasi,” kata Lo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia menuturkan mobil mewah, misalnya, juga akan mengalami depresiasi. Bahkan, setiap tahun harga mobil akan terus menyusut dan ujungnya menjadi besi tua, sama dengan mobil-mobil lain. Sebaliknya, dia menyarankan generasi muda membeli rumah sebab nilainya akan terus naik setiap tahun.
Kenapa rumah?
Pria yang juga dikenal sebagai Warren Buffet Indonesia itu bahkan menilai pemikiran orang-orang yang memilih membeli mobil dibandingkan rumah justru keliru. Apalagi, jika tujuan membeli mobil hanya untuk pamer semata. Ia mengaku lebih memilih setia pada mobil Volvo yang sudah digunakan sejak 1995.
Selain ingin menerapkan hidup hemat dan sederhana, Lo tak ingin jadi incaran perampok jika menggunakan mobil mewah. Tak hanya itu, mobil mewah juga akan ada depresiasi sehingga dia menyayangkan jika uang yang ada digunakan untuk membeli mobil ketimbang rumah.
“Kalau dia lebih baik beli mobil daripada rumah, itu keliru. Mobil depresiasi, sedangkan rumah yang dia beli apresiasi, keliru jadinya,” tegasnya.