SEKARANG Anda bisa menjual ginjal dengan harga cukup menarik.
Sebab, International Kidney Exchange Ltd., sebuah perusahaan di
Amerika Serikat, akan bertindak sebagai pialang internasional
dalam bisnis tukar-menukar atau, katakanlah jual-beli ginjal
manusia.
Amerika (yang saban tahun mencangkokkan sekitar 5.000 ginjal)
sekarang ini sedang kekurangan organ penapis darah itu.
Diperkirakan, setahun sekitar 20.000 orang di sana memerlukan
cangkok ginjal supaya darahnya bersih selalu. Padahal, donor
yang masih punya hubungan famili, dan bersedia menyumbang, hanya
seperempat dari kebutuhan. Lantas muncullah pikiran gila-gilaan
seorang dokter dari Virginia, H. Barry Jacobs, untuk mendirikan
perusahaan jual-beli ginjal.
Jacobs, yang sedang merintis jalan untuk memperoleh izin bagi
perusahaan jual-beli ginjal itu, menurut ceritanya, sudah
menghubungi 7.500 rumah sakit. Semuanya, katanya, menyatakan
punya minat. Sang pialang juga mengaku sudah punya hubungan,
baik dengan pribadi maupun dengan rumah-rumah sakit di Eropa dan
Asia.
Bagi orang Amerika yang membutuhkan, International Kidney
Exchange Ltd. akan mencarikan donor. Harga ditentukan oleh
pemilik ginjal. Perusahaan milik Jacobs itu hanya memungut
biaya, katakanlah ongkos pialang, sebesar US$ 2.000 sampai US$
5.000. Tetapi, menurut hasil survei si bos donor tidak suka rela
seperti ini akan memasang tarif sekitar US$ 10.000 (sekitar Rp
10 juta).
Menurut rencananya, ginjal-ginjal segar akan dimasukkan dari
luar AS. Ongkos pengambilan ginjal tadi di Amerika ditanggung
oleh pemerintah. Sedangkan ongkos pencangkokan dipikul Medicare,
semacam asuransi kesehatan milik pemerintah, yang memang menutup
seluruh ongkos yang diperlukan seorang penderita kerusakan
ginjal.
Tetapi, baru di tengah jalan, rencana Barry Jacobs sudah
tersandung reaksi keras, terutama dari beberapa sejawatnya.
Banyak dokter yang mencemaskan usaha dagang macam begitu. Mereka
menganggap pekerjaan inl tidak etis karena akan menciptakan
keadaan sehingga hanya yang mampu membayar bisa memperoleh
pelayanan. Lagi pula, orang menjadi tergantung pada donor yang
belum ketentuan kondisi kesehatannya. Bayangkanlah kalau ginjal
donor itu, misalnya, datang dari Haiti yang dicurigai sebagai
sumber berkecamuknya penyakit "aids" (lenyapnya daya kekebalan
tubuh) yang menyerang kaum homo di AS.
"Ini adalah kemajuan yang merusak," ucap Dr. Harold Meryman,
direktur laboratorium Red Cross di Maryland dan bekas presiden
Asosiasi Bank Jaringan Tubuh Manusia di Amerika Serikat.
Jacobs sendiri punya sejarah yang kurang bersih. Dia pernah
meringkuk 10 bulan dalam penjara di tahun 1977 gara-gara tuduhan
menuliskan klaim palsu yang melibatkan Medicare dan edicaid.
Tapi bukan itu yang jadi masalah. Barangkali diperlukan jalan
yang kurang berbau duit dan sekaligus bisa menggerakkan sema
ngat orang untuk menjadi donor. Dr. Everett C. Koop, yang
mengepalai dinas kesehatan AS, pekan lalu mengumumkan
terbentuknya sebuah komite yang akan menggalakkan niat baik
orang Amerika untuk menjadi donor ginjal.
Cangkok ginjal menjadi upaya dokter yang paling ramai dari
sekian banyak jenis pencangkokan organ. Terutama setelah
ditemukan (mulai dipakai tahun 1980) obat anti daya-tolak tubuh
terhadap organ cangkokan: closporine. Obat ini melambungkan
kemungkinan hidup setahun setelah pencangkokan menjadi 80% -
dibandingkan dengan tanpa obat itu yang hanya 50%. Buat donor
sendiri, menurut kalangan kedokteran, dengan satu ginjal daya
saring organ itu masih ada 70% - maka tidak berbahaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini