Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Bukan Restoran, Inilah Tempat yang Wajib Dikunjungi saat Liburan dan Bepergian

Tempat makan selalu dibidik orang saat liburan. Padahal ada tempat lain yang sebenarnya lebih layak dikunjungi tanpa menguras banyak uang.

22 Desember 2024 | 14.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Saat sedang pergi liburan, tempat yang paling dituju wisatawan biasanya restoran, rumah makan, atau pusat kuliner yang menyajikan hidangan khas setempat. Padahal ada tempat lain yang sebenarnya lebih layak dikunjungi tanpa menguras banyak uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seorang pengelana bernama Jamie Davis Smith mengaku termasuk orang yang ketat soal uang saat bepergian. Ia lebih memilih mengunjungi pasar swalayan untuk belanja makanan sekaligus mengetahui makanan apa saja yang umum di daerah tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Meski sekarang keuangan sudah lebih baik (dibanding ketika pertama kali bepergian), saya tetap mengunjungi pasar swalayan ke mana pun saya pergi. Di sinilah saya bisa bertemu banyak warga lokal, bahkan di tempat yang penuh wisatawan sekali pun. Saya akan bertanya pada sesama pembeli atau kasir apa saja yang perlu dibeli dan tempat-tempat yang perlu disinggahi," tulisnya di HuffPost.

Pengalaman antropologis
Michael Sound, salah satu pendiri Travel Insighter, sudah pernah mengunjungi 106 negara. Ia pun selali menjadikan pasar swalayan sebagai tempat wajib mampir.

"Mengunjungi pasar swalayan selalu menjadi pengalaman antropologis. Banyak produk yang dipajang di rak sehingga pilihan di sana jadi yang terbaik untuk memahami nilai-nilai warga lokal," jelasnya. 

Tak cuma tempat belanja, pasar swalayan juga dinilai sebagai penghubung dengan budaya lokal. Tempat tersebut selalu memberi gambaran tentang kehidupan warga lokal dan menyenangkan, menurut  Abdellah Bouraihan, pemandu wisata di Maroko yang rutin membawa kelompok yang dipandunya berkunjung ke pasar swalayan setempat. 

Menurutnya, kunjungan itu penting untuk memahami budaya setempat. Ia juga menilai pasar swalayan bisa menjadi acuan pilihan kuliner.

"Jenis roti, bumbu dan rempah, buah zaitun di toserba Maroko bukan hanya menunjukkan pilihan kuliner lokal tapi juga perpaduan tradisi dan kehidupan modern," ujarnya.

Memahami tren demografi
Davis menjelaskan kampung halamannya di Washington DC, Amerika Serikat, banyak terdapat populasi Etiopia. Jadi, ketika belanja di swalayan di kotanya, ia juga akan menemukan makanan dan bumbu-bumbu khas Etiopia. Ketika liburan ke Sydney barat di Australia, ia memperhatikan banyak toserba yang menyediakan sudut makanan halal karena banyaknya imigran dari Afganistan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus