Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Pemerintah Selangor Malaysia Gandeng Indonesia Perangi Demam Berdarah Dengue

Pemerintah Selangor Malaysia menyoroti upaya pemberian vaksinasi dengue publik bagi anak untuk menekan kasus demam berdarah dengue.

22 Desember 2024 | 17.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Negara Bagian Selangor dari Malaysia melakukan studi banding ke Kalimantan Timur selama dua hari untuk mempelajari praktik baik dalam pengendalian demam berdarah dengue, yang melibatkan inisiatif advokasi dan vaksinasi. Pertemuan antar-negara ini menyoroti pilot program vaksinasi dengue di Kalimantan Timur, yang merupakan inisiatif publik pertama vaksinasi dengue di Indonesia. Kunjungan ini mencakup pertemuan dengan otoritas kesehatan setempat, sekolah, puskesmas, dan kunjungan ke dinas kesehatan, serta forum ilmiah yang membedah inisiatif pencegahan dengue dan kebijakan kesehatan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selangor State Executive Councilor for Public Health and Environment, Yang Berhormat Puan Jamaliah binti Jamaluddin mengatakan pertemuan yang terjadi pada pertengahan Desember 2024 itu menjadi upaya Pemerintah Negara Bagian Selangor mengatasi dengue yang merupakan ancaman kesehatan masyarakat yang semakin meningkat ini. Apalagi kasus demam berdarah dengue paling banyak terjadi di negara bagian Selangor. “Dengan hampir setengah dari kasus dengue di Malaysia dilaporkan terjadi di Selangor, hal ini telah memberikan tekanan yang cukup besar pada sistem perawatan kesehatan dan ekonomi kami,” kata YB Jamaliah binti Jamaluddin dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada pertengahan Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Melalui pertukaran keahlian dan pembelajaran penting dari Kalimantan Timur tentang advokasi dan program vaksinasi dengue di tingkat provinsi, timnya berharap dapat meletakkan dasar bagi program vaksinasi dengue negara bagian pertama di Selangor. "Kami sangat menghargai dr. Jaya dan jajarannya yang telah menjadi tuan rumah dan berbagi pengalaman untuk memperkuat upaya regional dalam pencegahan dengue,” kata YB Jamaliah.

Selangor baru-baru ini mengalokasikan RM 4 juta atau sekitar Rp 14,354 miliar, dalam anggaran negara tahun 2025 untuk pengendalian dan pencegahan dengue. Salah satu langkahnya adalah untuk memperkuat komitmen terhadap pendekatan komprehensif dari mulai solusi inovatif hingga termasuk vaksinasi, untuk mengurangi insiden dengue dan tingkat rawat inap. Selangor ingin menerapkan program vaksinasi dengue di negara bagiannya sendiri, informasi yang diperoleh dari pertemuan ini akan sangat penting dalam membentuk strategi holistik yang menjawab ancaman kesehatan masyarakat yang terus meningkat, seperti dengue.

Pertemuan antar-negara ini harapannya bisa menguatkan upaya penanggulangan dengue di tingkat regional dalam hal pencegahan dengue. “Advokasi serta inisiatif vaksinasi dengue yang kami lakukan menunjukkan komitmen kami untuk melindungi masyarakat dari ancaman kesehatan masyarakat global dan Indonesia, yaitu demam berdarah,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin.

Untuk mengatasi masalah demam berdarah dengue di tingkat provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur memperkenalkan vaksinasi dengue kepada 9.800 anak usia sekolah dasar di Balikpapan. Hingga bulan Oktober 2024, Dinas Kesehatan Kota Balikpapan melaporkan vaksinasi telah diberikan kepada 90 persen dari total populasi targetnya, atau lebih dari 8.800 anak. 

Inisiatif vaksinasi dengue kemudian diperluas ke kota Samarinda, dengan menargetkan 2.750 anak sekolah usia sekolah dasar di Kecamatan Samarinda Utara. Jaya mengatakan inisiatif vaksinasi dengue di Provinsi Kalimantan Timur merupakan vaksinasi regional publik pertama untuk dengue di Indonesia. "Program ini  mencerminkan komitmen kami untuk memimpin upaya pencegahan dengue,” kata Jaya. 

“Kami percaya bahwa informasi yang dibagikan selama pertemuan ini, seputar inisiatif advokasi dan vaksinasi yang kami lakukan, akan memberikan kontribusi pada upaya yang sedang dilakukan oleh Pemerintah Negara Bagian Selangor dan menginspirasi pertukaran serta kolaborasi regional lebih lanjut untuk menanggulangi dengue,” katanya.

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur berharap inisiatif ini bisa mendukung tujuan Badan Kesehatan Dunia mencapai nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Untuk itu, kegiatan antar-negara ini menekankan akan pentingnya pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi dalam penanggulangan dengue, yang meliputi pengendalian vektor, manajemen kasus, vaksinasi, serta edukasi masyarakat.

Ke depannya, hasil dari pertemuan ini akan menjadi dasar bagi masing-masing negara untuk memperkuat strategi penanganan dengue. Dengan memasukkan pencegahan inovatif ke dalam program nasional dan membina jaringan kerja sama regional, Indonesia dan Malaysia dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan besar yaitu nol kematian akibat dengue pada tahun 2030. Visi yang menginspirasi ini menyoroti kekuatan komitmen bersama dan tindakan kolektif dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat yang sedang dihadapi.

Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht mengatakan timnya berkomitmen memerangi penyakit demam berdarah dengue melalui berbagai upaya, termasuk salah satunya vaksinasi. "Kami berkomitmen untuk membuat vaksin kami dapat diakses secara luas. Kami juga mendukung banyak inisiatif di luar vaksin kami, terutama dalam mendidik petugas kesehatan garis depan dan masyarakat tentang demam berdarah dan pencegahan demam berdarah yang komprehensif. Hanya dengan upaya kolaboratif dan strategi terpadu kita akan mampu memenangkan pertarungan ini," katanya. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus