Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Kenapa Kita Mudah Menjalin Hubungan dengan Orang Narsisis?

Orang narsisis mengawali hampir setiap hubungan asmara dengan love bombing dan itulah yang membuat targetnya mudah terlena.

22 Desember 2024 | 13.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menjalin hubungan dengan orang yang masuk kategori narsisis, baik hubungan asmara maupun pekerjaan, memang tidak mudah, bahkan bisa menguras emosi. Hampir setiap hubungan asmara diawali dengan love bombing dan pakar menyebutnya terlalu cepat menjalin ikatan dan melakukan sesuatu dengan pasangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Contoh yang sering terjadi adalah pergi jauh saat akhir pekan pada kencan pertama, membanjirinya dengan hadiah mahal, serta terlalu berlebihan dalam mengekspresikan cinta atau perhatian pada awal hubungan. Psikolog klinis dan penulis Ramani Durvasula yang juga dikenal sebagai pakar narsisisme mengatakan penting untuk mendengarkan kata hati jika merasa hubungan yang baru terjalin seperti "terlalu berlebihan atau terlalu cepat" dan beri waktu diri untuk menjauh. Orang seolah terbuai dengan perhatian berlebihan itu dan menganggap, "Saya tak pernah merasakan hubungan yang begitu intens dan penuh magis seperti ini sebelumnya." 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Rasanya seperti dongeng tapi seperti dongeng yang penuh kecemasan," katanya kepada USA Today.

Dengarkan kata hati
Saat menganggap love bombing itu romantis, bisa dipastikan yang terjadi berikutnya seperti devaluasi. Ia mengatakan jika kata hati memberi tahu ada yang tak beres pada hubungan, lebih baik dengarkan. 

"Janji yang dibuat banyak orang pada diri sendiri adalah: Kondisi ini akan membaik dengan sendirinya; hubungan akan membaik jika sudah saling mengenal; situasi akan lebih baik jika kita sudah hidup bersama; hubungan akan membaik jika kita sudah bertunangan; semua akan lebih baik bila kita sudah menikah. Tidak, semua tak akan berubah, titik," jelas Durvasula.

Sementara pakar hubungan lain yang juga penulis How to Not Die Alone, Logan Ury, menjelaskan, "Banyak pasangan merasakan percikan di awal dan kemudian menghadapi banyak masalah yang mungkin membuat sadar mereka bukan pasangan yang cocok. Benar, percikan itu ada dan rasanya luar biasa saat terjadi. Tapi bukan berarti karena merasakannya di awal hubungan lalu memastikan ia adalah orang yang tepat untuk Anda."

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus