Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Dua Anjing ini Pandai Deteksi Kanker Paru Melalui Endusan

Deteksi kanker paru lewat embusan napas sudah ditemukan. Metode deteksi kanker ini dilakukan lewat endusan anjing

21 Januari 2018 | 17.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Kanker (Pexel.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Deteksi kanker paru lewat embusan napas sudah ditemukan beberapa tahun lalu oleh peneliti asal Jerman. Metode ini dilakukan lewat endusan anjing. Hasil penelitian yang diterbitkan dalam European Respiratory Journal pada 2011 ini menyebutkan, dua ekor anjing gembala Jerman, seekor anjing gembala Australia, dan seekor Labrador yang terlatih dapat mengidentifikasi 71 dari 100 sampel pasien kanker paru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahli bedah paru di Schillerhoehe Hospital di Gerlingen, Jerman, Thorsten Walle mengatakan tingkat kesalahan teknik ini rendah. "Hasilnya bahkan melampaui kombinasi pemindaian CT dan bronkus paru, yang merupakan prosedur invasif," kata Walles, seperti dikutip dari situsWebMD. Baca: Pentingnya Tes Kesehatan sebelum Lomba Lari Marathon, Simak Ahli

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peneliti memperkirakan, tumor menghasilkan bahan kimia yang mudah menguap sehingga bisa dideteksi anjing. Saat uji coba, peneliti meminta responden mengembuskan napasnya ke dalam tabung berisi kapas. Anjing-anjing lalu mengendus tabung itu dan berhasil mendeteksi kanker paru dengan tingkat akurasi 71 persen. "Dalam napas pasien dengan kanker paru, kemungkinan ada bahan kimia yang berbeda dengan sampel napas normal," ujar Walles.

Di Indonesia, penyakit kanker termasuk dalam kelompok tiga besar penyakit yang pengeluarannya besar versi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan. Pada 2015 dan 2016 penyakit kanker memang selalu di urutan ketiga dalam hal jumlah pengeluaran yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Baca: Waspada Phubbing Ganggu Hubungan Pasangan, Apa itu Phubbing?

Namun Data BPJS Kesehatan sejak Januari-September 2017 menyebutkan pembiayaan untuk mengatasi kanker  berada di urutan kedua dengan jumlah 1,315 juta lebih kasus dengan biaya Rp 2,1 triliun. Pada saat yang sama BPJS Kesehatan pun membiayai sebanyak 7,08 juta kasus penyakit jantung dengan biaya Rp 6,5 triliun, dan 1,1 juta kasus gagal ginjal dengan biaya sebesar 1,3 triliun.

WEBMD | BBC | MT

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus